Rabu 20 Mar 2019 21:21 WIB

Hendra Setiawan Cerita Tahan Sakit di Final All England

Saat menjalani laga puncak, Hendra sempat cedera meski tetap melanjutkan pertandingan

Rep: Muhammad Ikhwanuddin/ Red: Israr Itah
Hendra Setiawan (kanan) dan Mohammad Ahsan.
Foto: Dok PBSI
Hendra Setiawan (kanan) dan Mohammad Ahsan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ganda putra Indonesia Hendra Setiawan/Mohammas Ahsan menjuarai All England 2019 dalam usia yang tak lagi muda. Hendra/Ahsan kehilangan gim pertama lebih dahulu, sebelum menaklukkan ganda Malaysia Aaron Chia/Soh Wooi Yik 11-21, 21-14, dan 21-12 di final, 10 Maret lalu. 

Saat menjalani laga puncak, Hendra sempat cedera meski tetap melanjutkan pertandingan. Hendra menuturkan, mulai merasakan sakit di bagian betis saat melawan Jepang pada partai semifinal. Perawatan dari tim medis tidak membuat rasa sakit sepenuhnya hilang saat melakoni pertandingan final melawan Malaysia.

Baca Juga

"Saat saya mendarat dari lompat tiba-tiba betis seperti tertarik. Rasa sakit itu bertahan selama pertandingan," kata Hendra saat ditemui di Galeri Indonesia Kaya, Jakarta, Rabu (20/3).

Kendati cedera, Hendra bersyukur Ahsan membantu selama pertandingan hingga mereka dapat meraih juara. Dua pebulu tangkis senior itu dapat memanfaatkan kesalahan lawan yang sudah unggul di gim pertama.

"Kalau strategi Ahsan lebih banyak cover. Rasa sakitnya berkurang saat final, tapi masih terasa waktu lompat. Maju dan mundur jadi susah," ujarnya.

Dalam kejuaraan All England, pasangan Hendra/Ahsan mengulang prestasi keduanya saat terakhir meraih gelar yang sama pada 2014 silam. Meski sudah berkepala tiga, belum ada keinginan dari mereka untuk langsung gantung raket. "Masih suka dan semangat jadi atlet," tegas Hendra.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement