REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Satria Muda Pertamina tak punya pilihan selain berjuang keras dalam rangkaian partai final IBL 2018/2019 melawan Stapac Jakarta. SM Pertamina dalam kondisi tak ideal oleh absennya satu pilar, Jamarr Andre Johnson, karena cedera Achilles.
Kapten Satria Muda Arki Dikania Wisnu mengingatkan bahwa ini bukan kali pertama timnya berada dalam situasi seperti ini. "Apa pun yang terjadi ya tetap berjuang aja," kata Arki selepas mengikuti sesi latihan di Britama Arena, Jakarta, Rabu (20/3).
"Di semifinal juga gitu kan, kami sudah menang 1-0, terus tiba-tiba Jamarr cedera, kemudian mereka bisa menang gim kedua dan di gim ketiga walaupun tanpa dia kami tetap berjuang," ujarnya menambahkan.
Satria Muda akhirnya mencapai final usai menang 2-1 (81-62, 73-81, 72-48) untuk berhadapan dengan Stapac. Hal itu, lanjut Arki, menjadi bukti betapa Satria Muda bisa mematahkan prediksi banyak pihak yang memperkirakan mereka tak akan mencapai final karena terseok-seok pada musim reguler dengan catatan sembilan kemenangan dan sembilan kekalahan (9-9).
Kini dengan kondisi tanpa Jamarr di tengah lapangan, Arki menegaskan bahwa semua pemain yang ada dalam roster Satria Muda harus bisa meningkatkan level permainan demi mengisi lubang yang ditinggalkan pemain naturalisasi ini.
"Semua pemain harus step up, jangan step down. Bukan cuma Dior (Lowhorn), bukan cuma starting five, semuanya harus step up," kata dia.
Sang pelatih, Youbel Sondakh, juga sempat meyakini timnya dihuni pemain-pemain berkualitas yang akan bisa mengatasi ketimpangan absennya Jamarr.
"Tentu saja tanpa Jamarr berpengaruh, tapi di sisi lain itu juga jadi kesempatan buat pemain-pemain lokal bersinar," kata Youbel di sela-sela jumpa pers menjelang final di Jakarta, Selasa (19/3).
"Yang namanya final, semua cara akan kami lakukan buat dapat hasil terbaik. Saya yakin pemain-pemain lain akan bisa mengisi kekosongan yang ditinggalkan Jamarr."