REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pembalap Mission Winnow Ducati, Andrea Dovizioso, menuju GP Argentina berbekal kepercayaan diri usai memenangi duel klasik dengan Marc Marquez (Repsol Honda) di Qatar. Namun pembalap asal Italia itu tidak mau terlena karena pengalaman mengajarkan jika motor Ducati kurang begitu cocok dengan Sirkuit Termas de Rio Hondo. GP Argentina akan digelar di Sirkuit Termas de Rio Hondo, akhir pekan ini.
"Kami mengawali kejuaraan dunia ini dengan sebaik mungkin dengan kemenangan di Qatar," kata Dovizioso seperti dikutip laman resmi MotoGP pada Kamis (28/3). "Tapi musim masih panjang dan pengalaman mengajari kami jika kami tidak boleh lengah."
Dovi cukup berjuang keras di Argentina sejak balapan itu kembali menjadi kalender tetap Moto GP pada 2014. Pebalap berusia 33 tahun itu hanya sekali finis di dalam peringkat lima besar, kala itu dia finis runner-up di belakang Valentino Rossi (Monster Energy Yamaha MotoGP) pada 2015.
"Basis kami bagus, kami bekerja baik dan di Losail kami bisa mengeluarkan hampir seluruh kekuatan kami, khususnya di kecepatan puncak dan akselerasi, tapi kami masih harus meningkatkan performa tengah kami di tikungan," kata Dovi.
"Argentina, dan tentunya balapan di sana, akan menjadi ujian bagus bagi kami dan memungkinkan kami mencari solusi baru. Tujuan kami adalah podium, khususnya di trek di mana kami akan mengalami kesulitan, untuk terus berjuang demi gelar juara hingga akhir."
GP Argentina menampilkan start yang teraneh musim lalu. Mengawali balapan dengan ban basah, para pebalap sebelum start mengganti motor mereka dengan ban kering (slick).
Setelah pebalap kembali ke grid, race director mengharuskan semua pebalap yang berganti motor untuk start lima grid di belakang Jack Miller (Ducati), satu-satunya pebalap yang tidak mengganti motornya, yang meraih pole position tahun lalu.
Start semakin aneh ketika Marc Marquez mendapati mesin motornya mati menjelang start dan berusaha menyalakannya kembali dengan mendorongnya ke depan grid sementara pebalap lain sudah bersiap dari posisi startnya masing-masing.
Dari 2014 hingga 2017, Marquez selalu start terdepan di Argentina dan meraih podium juara di sana pada 2014 dan 2016. Pada 2015 dia terjatuh setelah bersenggolan dengan Rossi, kemudian dua tahun berikutnya pada 2017 dia kembali terjatuh ketika memimpin balapan.
Musim lalu menjadi semakin drama bagi pebalap asal Spanyol itu. Walaupun memiliki kecepatan di balapan, namun Marquez gagal meraih poin karena mendapat tiga kali penalti dan juga bersenggolan kembali dengan Rossi, kali ini the Doctor yang terjatuh di trek.