Senin 08 Apr 2019 15:45 WIB

Sabda Nabi tentang Keberkahan Harta

Nabi SAW melarang umatnya untuk mengambil harta yang bukan hak.

Harta atau uang (ilustrasi).
Foto: Blogspot.com
Harta atau uang (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rasulullah Muhammad SAW merupakan pribadi yang sederhana. Beliau memilih jalan hidup zuhud karena mengutamakan kepentingan umat dan martabat agama Islam di atas urusan diri pribadi.

Rasulullah SAW mengajarkan kepada umatnya untuk tidak silau terhadap kenikmatan dunia. Namun, hal itu tidak berarti kaum Muslimin meninggalkan dunia sama sekali. Idealnya, seorang Muslim juga tidak mengabaikan hak-haknya di dunia, serta menjadikan dunia sebagai persiapan menuju akhirat kelak.

Baca Juga

Di antara bekal duniawi adalah harta benda. Terkait ini, Rasulllah SAW menasihati para sahabatnya. “Barang siapa mengambil (harta) haknya, maka dia akan memeroleh keberkahan dalam hartanya. Sebaliknya, barang siapa mengambil (harta) yang bukan haknya, maka dia laksana seseorang yang makan, tapi tak kunjung kenyang,” demikian sabda beliau.

Seorang sahabat kemudian bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah harta dapat memunculkan keburukan?”

“Kebaikan akan memunculkan kebaikan pula,” jawab beliau shalallahu ‘alaihi wasallam.

Selanjutnya, Nabi SAW memberikan perumpamaan tentang perlunya hidup secukupnya, tidak bergelimang harta, tetapi pun tidak serba sulit. Musim hujan dapat menumbuhkan pelbagai zat yang menyakiti hewan ternak. Hewan itu akan selamat bila dia memakan rumput sekadar untuk kenyang, untuk kemudian buang air dan berjemur di bawah terik matahari pagi. Bila lapar datang, dia makan rumput lagi.

Simpulannya, lawan dari kerakusan bukanlah kemiskinan, tetapi merasa cukup. Orang yang rakus jauh dari keberkahan, termasuk dalam urusan harta. Padahal, dunia hanyalah perkara sementara yang juga akan dimintai pertanggungjawabannya kelak di Hari Akhir.

Keberkahan lebih bernilai daripada bermewah-mewahan. Yang terakhir itu justru membuat manusia lalai dari mengingat Allah SWT. Hal ini sudah diisyaratkan dalam Alquran, antara lain surah al-Hadid ayat 20. Artinya, "Ketahuilah, sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah di antara kamu, serta berbangga-banggaan dengan banyaknya harta dan anak ..."

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini

Tahu gak? kalau ada program resmi yang bisa bantu modal usaha.

1 of 8
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَتَّخِذُوْا بِطَانَةً مِّنْ دُوْنِكُمْ لَا يَأْلُوْنَكُمْ خَبَالًاۗ وَدُّوْا مَا عَنِتُّمْۚ قَدْ بَدَتِ الْبَغْضَاۤءُ مِنْ اَفْوَاهِهِمْۖ وَمَا تُخْفِيْ صُدُوْرُهُمْ اَكْبَرُ ۗ قَدْ بَيَّنَّا لَكُمُ الْاٰيٰتِ اِنْ كُنْتُمْ تَعْقِلُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu menjadikan teman orang-orang yang di luar kalanganmu (seagama) sebagai teman kepercayaanmu, (karena) mereka tidak henti-hentinya menyusahkan kamu. Mereka mengharapkan kehancuranmu. Sungguh, telah nyata kebencian dari mulut mereka, dan apa yang tersembunyi di hati mereka lebih jahat. Sungguh, telah Kami terangkan kepadamu ayat-ayat (Kami), jika kamu mengerti.

(QS. Ali 'Imran ayat 118)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement