Senin 08 Apr 2019 17:28 WIB

Warga AS Dibebaskan dari Penculik di Uganda

Kelompok bersenjata sempat meminta tebusan untuk penculikan warga AS.

Rep: Lintar Satria/ Red: Nur Aini
Peta Uganda.
Peta Uganda.

REPUBLIKA.CO.ID, KAMPALA -- Kepolisian Uganda mengatakan mereka telah menyelamatkan warga Amerika Serikat (AS) dan sopirnya yang diculik kelompok bersenjata di Taman Nasional. Polisi Uganda mengatakan keduanya dalam 'keadaan sehat' dan 'berada di tempat yang aman'.

Walaupun pihak berwenang belum menyediakan rincian bagaimana mereka menjalankan operasi penyelamatan tersebut juru bicara pemerintah melalui Twitter mengatakan para penculik membawa korban mereka ke Kongo. Di sana pasukan keamanan menyelamatkan sandera.

Baca Juga

"Para penculik melarikan diri dan operasi dilanjutkan," kata Juru bicara pemerintah Uganda Ofwono Opondo, Senin (8/4).

Tim keamanan Uganda masih memburu kelompok bersenjata yang sempat meminta uang tebusan sebesar 500 ribu dolar AS tersebut. Kelompok bersenjata itu menculik Kim Endicott dan pemandunya di destinasi pariwisata terkenal.

Pihak berwenang mengatakan Endicott dan pemandunya disergap pada 2 April di Taman Nasional Queen Elizabeth. Kawasan yang dilindungi yang terletak di dekat perbatasan Kongo.  

"Tuhan memberikati mereka dan keluarga mereka," cuit Presiden AS Donald Trump setelah para korban penculikan berhasil diselamatkan.

Belum diketahui apakah para penculik mendapatkan tebusan yang mereka minta. Endicott memiliki toko perawatan kulit di Costa Mesa, California.

Dalam acara bertemu dengan keluarga korban yang diculik di luar negeri, Selasa (4/4) pekan lalu, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengatakan ia mengerti banyak orang yang ingin melakukan apa pun untuk menyelamatkan orang yang mereka cintai. Tapi membayar tebusan hanya akan membuat penculikan semakin sering terjadi.

Pada Jumat (6/4), Departemen Luar Negeri AS mengeluarkan pernyataan terkait hal ini. Dalam pernyataan tersebut mereka mengatakan keselamatan warga AS menjadi prioritas utama mereka.

"Kapan pun warga AS diculik di luar negeri, kami bekerja tanpa lelah - dalam bekerja sama dengan pihak berwenang setempat - untuk memastikan kebebasan dan memulangkan mereka dengan selamat," kata pernyataan Departemen Luar Negeri AS itu.

Di hari yang sama sepupu Endicott dari Arizona, Rich Endicott mengatakan ia ingin AS mengirim Angkatan Laut mereka ke lokasi penculikan. Rich mengatakan ia belum berbicara dengan sepupunya tersebut sejak reuni keluarga beberapa tahun yang lalu.

Rich mengatakan Kim Endicott berusia sekitar 50 tahun. Perempuan itu memiliki seorang putri dan cucu perempuan. Teman Kim, Megan Barth mengatakan ia lega mendengar temannya sudah dibebaskan.

"Perut saya melilit, saya berdoa setiap hari untuk keselamatan dan pembebasannya," kata Barth kepada surat kabar Orange County Register. 

Barth, seorang komentar politik sudah menjadi langganan toko perawatan kulit milik Endicott selama sepuluh tahun dan menjadi teman baik. Pembawa acara radio itu mengatakan ia turut senang untuk keluarga Endicott.

"Saya berharap penculiknya tidak melukai fisiknya, saya sangat bersyukur tapi tetap mengkhawatir, tapi ia seorang perempuan yang kuat dan memiliki hati yang cantik yang dapat membuatnya melalui trauma ini," kata Barth.

sumber : AP
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement