REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kasus fitnah terhadap mubaligh kenamaan, Ustaz Abdul Somad (UAS), terus berkembang. Teranyar, tidak tampak lagi konten-konten yang tendesius terhadap UAS di akun Twitter @saididu pascapembajakan.
Pantauan Republika.co.id, Senin (15/5) pukul 10.50 WIB, posting teratas di akun tersebut menampilkan konten bertanggal Sabtu (13/4) pukul 17.34 WIB sore. Seperti diketahui, @saididu disebut-sebut mengalami pembajakan pada hari yang sama, tetapi pada malam hari.
"Twitter saya di-hack. Betul, di-hack," kata Said Didu melalui pesan Whatsapp kepada Republika.co.id, Sabtu (13/4) jelang tengah malam.
Anggota Dewan Pakar BPN Prabowo-Sandiaga itu sendiri telah menggelar jumpa pers pada kemarin. Said menuturkan, akunnya diretas dan diambil oleh orang tak dikenal ketika debat pilpres sedang berlangsung, Sabtu (13/4) malam.
Said menyadari akunnya diretas saat menyaksikan debat capres tersebut. Lebih lanjut dia menuturkan, bukan hanya akun Twitter-nya, tetapi juga akun Whatsapp dan Facebook-nya sempat diretas. Namun, Whatsapp dan Facebook-nya sudah berhasil diambil alih oleh Said.
Adapun target konten-konten @saididu sejak dibajak ialah UAS. Sebelumnya, pada Kamis (11/4) lalu, alumnus S-2 Darul Hadis (Maroko) itu telah menunjukkan dukungannya secara terbuka terhadap calon presiden (capres) Prabowo Subianto.
Video rekaman dukungan tersebut disiarkan pertama-tama oleh stasiun televisi TV One. Pihak TV One juga menjadi target salah satu konten @saididu pascapembajakan. Kendati terkait itu, pihak redaksi TV One telah melayangkan klarifikasi.