Senin 15 Apr 2019 11:13 WIB

Saudi Izinkan Terbangkan Drone

Calon pilot drone di Saudi akan diperiksa latar belakangnya.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Ani Nursalikah
Pesawat tanpa awak (Drone). Ilustrasi.
Pesawat tanpa awak (Drone). Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Otoritas Umum Penerbangan Sipil (GACA) telah mulai membagikan izin operator drone atau pesawat tanpa awak untuk komersial dan rekreasi di wilayah Kerajaan Arab Saudi (KSA). Warga yang mengajukan izin selama empat bulan terakhir, mulai menerima izin dan jadwal ujian pada pekan ini.

“Butuh beberapa bulan untuk mendapatkan izin keamanan. Lebih dari 90 persen pelamar, lulus pemeriksaan keamanan,” kata pernyataan GACA dilansir di Arab News, Senin (15/4).

Baca Juga

Berdasarkan izin rekreasi, pilot pesawat nirawak tidak boleh menerbangkan drone dalam jarak delapan kilometer dari aerodrome, helipad, pesawat berawak, situs industri, pangkalan militer, istana kerajaan atau properti pribadi, kecuali jika disetujui GACA. Seorang jurnalis Arab News mengajukan izin rekreasi pada Januari lalu. Dia harus menyerahkan dokumen identifikasi dan membayar biaya senilai 250 riyal (67 dolar AS) untuk izin dua tahun.

Agen perizinan dan pemeriksaan GACA menjelaskan lamanya izin keluar, karena GACA menghubungkan dengan sistem Keamanan Negara. Keduanya harus melakukan pemeriksaan latar belakang pada calon pilot drone di wilayah KSA.

Izin operator rekreasional diberikan pada pengguna yang melakukan aktivitas untuk kesenangan pribadi dan tidak diperlukan pemeriksaan. Izin tersebut untuk drone non-industri dan nonkomersial.

Pemohon pertama kali untuk izin drone komersial harus menyerahkan salinan paspor dan kartu identitas diri, membayar ujian sebesar 500 riyal dan biaya lisensi, serta menjawab 60 pertanyaan. Tes tersebut berhubungan erat dengan bandara dan protokol kontrol lalu lintas udara.

GACA juga mewajibkan pendaftaran drone untuk diterbangkan di wilayah KSA. Proses tersebut membutuhkan salinan identifikasi pribadi dan merek, model, nomor seri, dan berat drone. Pilot yang ingin mengimpor drone ke negara itu, harus memiliki izin operator dan nomor seri drone. Mereka harus mendaftarkannya melalui laman GACA dan menerima sertifikat impor. Menurut agen lisensi GACA, KSA akan segera menjual drone.

GACA tengah bersiap menjadi industri drone di KSA. Akhir bulan ini, Riyadh akan menjadi tuan rumah KTT dan pameran drone. Ada sejumlah lokakarya dan diskusi pembahasan. Pertama, berkaitan dengan perubahan peraturan dan perundang-undangan untuk mendorong inovasi. Kedua, berfokus pada bagaimana memasukkan teknologi drone ke dalam strategi keamanan nasional. Ketiga, mempersembahkan untuk pandangan umum global industri. Keempat, menyoroti kemajuan dalam industri lokal.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement