REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Presiden Cina Xi Jinping membuka acara parade angkatan laut berskala besar yang menandai 70 tahun berdirinya Angkatan Laut Cina, Selasa (23/4). Pada kesempatan itu, Xi mengatakan angkatan laut dunia harus bekerja sama untuk melindungi perdamaian dan ketertiban laut.
“Setiap orang harus saling menghormati, memperlakukan satu sama lain dengan setara, meningkatkan rasa saling percaya, memperkuat dialog dan pertukaran kemaritiman, serta memperdalam kerja sama pragmatis antara angkatan laut,” kata Xi dalam sambutannya.
Dia menilai harus ada banyak diskusi dan konsultasi antarnegara di bidang kemaritiman. “Semua negara harus mematuhi konsultasi yang setara, meningkatkan mekanisme komunikasi krisis, memperkuat kerja sama regional, dan mempromosikan penyelesaian yang tepat dari perselisihan terkait maritim,” ujarnya.
Presiden Cina Xi Jinping.
Xi menegaskan rakyat Cina mencintai perdamaian. Cina, kata dia, akan dengan tenang mengikuti jalan pembangunan damai.
Dalam acara parade tersebut, Cina menampilkan 32 kapal angkatan laut dan 39 pesawat tempur. Kapal perang dari 13 negara, seperti India, Vietnam, Jepang, dan Australia turut berpartisipasi dalam parade tersebut. Cina mengatakan akan menampilkan untuk pertama kalinya kapal selam dan kapal nuklir terbaru.
Saat ini, Cina diketahui tengah terlibat perselisihan terkait klaim Laut Cina Selatan dengan beberapa negara Asia Tenggara. Beijing memang telah mengklaim hampir seluruh wilayah perairan Laut Cina Selatan sebagai teritorialnya. Namun, klaim itu ditolak.
ASEAN dan Cina telah menyepakati pembicaraan tentang kode etik (COC) di Laut Cina Selatan. Beijing berharap pembicaraan itu dapat diselesaikan dalam waktu tiga tahun terhitung sejak 2018.