Rabu 01 May 2019 01:40 WIB

Pertamina MOR I Target Salurkan Rp 16 Miliar untuk UMKM

Hingga Mei, Pertamina salurkan permodalan Rp 615 juta kepada UMKM di Sumbar.

Rep: Febrian Fachri / Red: Friska Yolanda
UMKM (ilustrasi)
Foto: Antara/R. Rekotomo
UMKM (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Pertamina MOR menargetkan penyaluran dana sampai Rp 16 miliar untuk membantu Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Hingga Mei 2019, Pertamina sudah menyalurkan permodalan senilai Rp 615 juta kepada UMKM di Sumbar.

Unit Manager Communication & CSR MOR I, Roby Hervindo mengatakan UMKM saat ini mendominasi 99,9 persen dari total 57,89 juta unit usaha di Indonesia. Namun, akses permodalan masih menjadi salah satu hambatan perkembangan UMKM. International Finance Corporation (IFC) mencatat hanya 29 persen UMKM yang mendapat pinjaman dari lembaga keuangan.

Baca Juga

“Pertamina ingin hadir untuk membantu mendorong kemudahan akse modal buat penggerak UMKM. Kami menargetkan dapat menyalurkan modal sampai Rp 16 miliar. Kalau bisa lebih,” kata Roby di Padang, Selasa (30/4).

Untuk wilayah Sumbar, Pertamina MOR I telah menyalurkan modal bergulir melalui Program Kemitraan (PK) kepada enam pelaku UMKM di Sumatera Barat (Sumbar). Untuk enam UMKM ini, sejak Januari hingga Mei 2019, Pertamina suda menyalurkan permodalan senilai Rp 615 juta.

Disamping penyaluran modal bergulir, Pertamina juga mengembangkan UMKM binaannya melalui pelatihan pengembangan usaha UMKM. Pertamina juga memberi dukungan promosi, seperti mengikutkan mitra binaan dalam pameran skala lokal, nasional maupun internasional.

Permodalan yang diberikan oleh Pertamina kepada penggerak UMKM dalam program PK ini menurut Roby berbeda dibandingkan permodalan dari lembaga keuangan seperti bank. Pertamina, kata dia, tidak mencari keuntungan dari permodalan ini. 

Pertamina hanya membebankan biaya admisnistrasi kepada pengusaha UMKM sebesar tiga persen. Uang administrasi ini nantinya juga akan disebarkan kembali buat permodalan UMKM mitra Pertamina lainnya.

“Kalau di bank biasanya biaya administrasi enam persen sampai tujuh persen,” ujar Roby.

Roby menginformasikan syarat untuk menjadi mitra binaan Pertamina cukup mudah. Pengusaha UMKM tinggal mengisi formulir standar dari Pertamina. Kemudian Pertamina melakukan survei untuk appraisal. Bila bisnis UMKM tersebut cocok, dana pinjaman langsung disalurkan.

Roby menyebut Pertamina ingin membuka akses permodalan PK kepada lebih banyak lagi kepada pengusaha UMKM. Supaya salah satu perusahaan BUMN terbesar di Indonesia ini dapat mendukung lebih banyak lagi pelaku UMKM di Sumbar.

Salah satu pelaku UMKM Sumbar adalah Ida Arleni, pemilik usaha bisnis sulam Ambun Suri bercerita sudah menjadi mitra binaan Pertamina sejak 2015. Ia mengaku bisnisnya berkembang setelah menjadi mitra binaan Pertamina. Dengan pinjaman modal dari Pertamina, Ida dapat memproduksi dan menjual produknya secara missal.

Selain bantuan modal, Ida juga mendapat dukungan pengembangan usaha dengan diikutsertakan berbagai pameran baik di dalam maupun luar negeri. Ia juga selalu diikutsertakan dalam event yang dilaksanakan Pertamina.

“Awalnya hanya memperkerjakan 15 orang. Kini sudah mencapai 100 tenaga kerja,” ucap Ida.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement