Sabtu 04 May 2019 18:41 WIB

Robert Alberts Akui Persib Kalah Mental

Persib tersingkir di perempat final setelah kalah lewat aturan gol tandang.

Rep: Hartifiany Praisra/ Red: Israr Itah
Pelatih Persib Robert Rene Alberts (tengah).
Foto: Republika/Hartifiany Praisra
Pelatih Persib Robert Rene Alberts (tengah).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Persib Bandung harus menerima kiprah di Piala Indonesia terhenti. Persib tersingkir di perempat final setelah kalah lewat aturan gol tandang.

Maung Bandung menaklukkan Borneo FC 3-2 pada leg kedua di Stadion Si Jalak Harupat, Bandung, Sabtu (4/5). Akan tetapi kemenangan 2-1 di kandang sendiri pada pertemuan pertama membuat Borneo FC melenggang ke empat besar.

Baca Juga

Ini merupakan laga pertama bagi pelatih Robert Rene Alberts memimpin Persib. Robert hanya punya sehari waktu semenjak diumumkan secara resmi oleh manajemen tim pada Jumat (3/5). Menurut Robert, Persib kalah mental pada laga ini.

"Saat unggul 1-0, kami masih bisa bermain cukup bagus. Ketika Borneo menyamakan kedudukan menjadi 1-1 semua bisa melihat mental tim jatuh," kata Robert seusai laga.

Dia menilai, mayoritas pemain muda yang mengisi tim mempengaruhi ini. Selain itu, kelelahan menjadi salah satu alasan hingga pemain tidak bisa berpikir jernih.

"Mereka tidak bisa buat keputusan dengan baik. Ini sangat penting untuk dilihat ketika pemain dalam tekanan, kita bisa melihat beberapa pemain kesulitan membuat keputusan di saat seperti itu," kata pelatih 64 tahun ini.

Mental pemain menjadi salah satu bahan evaluasi bagi Robert. Tapi dia enggan menyalahkan pasukannya.

Ia meminta pemainnya untuk melupakan Piala Indonesia. Persib, kata dia, kini harus fokus pada kompetisi Liga 1 2019.

"Kami harus lakukan persiapan, saat ini masih pramusim. Piala Indonesia bukan bagian dari Liga 1," katanya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement