Selasa 07 May 2019 19:27 WIB

ACT Masifkan Bantuan ke Palestina saat Ramadhan

Ada sekitar 60 wilayah di Gaza yang menjadi target atau sasaran serangan udara Israel

Rep: Fuji E Permana/ Red: Gita Amanda
Presiden ACT Ahyudin.
Foto: ACT
Presiden ACT Ahyudin.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dua malam menjelang Ramadhan, Palestina sedang berduka karena serangan udara dari Israel ke Gaza terus digencarkan. Ada sekitar 60 wilayah di Gaza yang menjadi target atau sasaran serangan udara Israel.

Serangan Israel memakan korban jiwa dan meluluhlantakkan sekitar 200 bangunan di sepanjang Jalur Gaza. Merespon aksi keji yang dilakukan Israel terhadap Palestina, maka Aksi Cepat Tanggap (ACT) akan memasifkan bantuan untuk Palestina selama Ramadhan.

Baca Juga

Vice President ACT, Ibnu Khajar, mengatakan ACT mengecam apa yang dilakukan Israel terhadap Palestina terlebih serangan brutal Israel dilakukan pada bulan Ramadhan yang suci. ACT melihat permasalahan itu bukan lagi masalah yang ringan. Sebab serangan Israel menjelang Ramadhan sudah berlangsung setiap tahun dengan eskalasi yang semakin meningkat.

"Lembaga langsung merespon sejak Ahad pagi atas kondisi di Palestina ini, program bantuan reguler yang sudah ada akan terus kami tingkatkan," kata Ibnu kepada Republika.co.id, Selasa (7/5).

Ia menyampaikan, ACT sudah berikan instruksi kepada relawan dan mitra-mitra di Gaza. Supaya segera mendistribusikan kesediaan paket pangan dan bantuan lainnya ke warga Palestina.

Ibnu menegaskan, water tank milik ACT, dan dapur umum untuk berbuka puasa serta sahur untuk Bangsa Palestina akan terus siaga. Umat Islam Indonesia melalui ACT akan terus mendampingi Palestina.

Direktur Global Humanity Response (GHR)-ACT, Bambang Triyono menyatakan, ACT akan mengirimkan paket pangan IHC untuk 5.000 keluarga selama bulan Ramadhan. Setiap hari akan menyediakan 500 porsi makanan siap saji untuk sahur dan berbuka puasa. ACT juga akan menyediakan 1,6 juta liter air bersih untuk didistribusikan di seluruh Jalur Gaza.

"Program-program ini kami berikan untuk menghadapi krisis pangan dan menjadi sebuah respon cepat kami terhadap duka Bangsa Palestina di tengah perayaan bulan suci umat Muslim," ujarnya.

Sebagai rangkaian program ACT selama Ramadhan, saat ini ada 25 syeikh dari Palestina bersama tim ACT. Mereka pergi ke rumah-rumah peribadahan untuk menyampaikan secara langsung kondisi Palestina ke umat.

ACT mengajak sahabat dermawan sekalian untuk turut andil dalam usaha perjuangan membantu Bangsa Palestina. ACT juga mengajak umat Islam terus mendoakan agar Allah berikan perlindungan dan keselamatan terhadap Bangsa Palestina. ACT berkomitmen untuk terus mengirimkan bantuan, memastikan warga Palestina melewati fase Ramadhan hingga Idul Fitri.

"Kami umat Muslim Indonesia dan berharap seluruh Muslim di dunia untuk terus peduli dengan saudara kita di Palestina," kata Ibnu.

Presiden ACT, Ahyudin mengatakan, merespons tragedi kemanusiaan di Palestina adalah kewajiban umat manusia. Artinya bukan hanya kewajiban umat Islam tetapi juga kewajiban semua umat manusia sebagai warga dunia.

Ia menegaskan, ACT meyakini sepanjang Bangsa Palestina terus menghadapi peperangan, dunia akan terus tersakiti. Oleh karena itu ACT mengajak umat manusia terus membangkitkan gerakan kemanusiaan untuk membantu Bangsa Palestina. Sebab Bangsa Palestina benar-benar sangat membutuhkan pertolongan.

"Dalam kondisi diperangi seperti saat ini, Bangsa Palestina tidak bisa hidup normal seperti kita, tanpa serangan Israel menjelang Ramadhan kemarin, kemiskinan Palestina sudah sangat luar biasa karena sedang dijajah Israel," ujarnya.

ACT menginformasikan, sebanyak 85 persen warga Gaza hidup dengan bantuan dari bangsa lain. Tanpa bantuan dari bangsa lain, warga Palestina akan berakhir. ACT sangat tidak ingin menyaksikan Gaza secara perlahan musnah kehidupannya oleh Israel.

Ahyudin mengingatkan, konstitusi Bangsa Indonesia anti penjajahan, mau sampai kapan Indonesia membiarkan adanya penjajahan seperti yang dialami Palestina. Palestina juga adalah bangsa yang pertama mengakui kemerdekaan Indonesia di saat bangsa lain tidak berani mengakuinya.

Maka masyarakat Indonesia punya kewajiban moral untuk membantu Palestina. Membantu atas dasar sesama Muslim dan atas dasar sesama manusia. "Itulah mengapa kita harus serius memperhatikan Palestina saat ini pada saat Israel kembali menghujani Palestina dengan roket-roket mereka," ujarnya.

Ia menegaskan, kalau Israel tidak bosan dan terus-terusan melakukan kezaliman terhadap Palestina. Maka ACT tidak akan pernah bosan untuk membantu Bangsa Palestina dalam berjuang menghadapi Israel. Artinya bantuan untuk Palestina adalah bantuan selamanya, bukan bantuan musiman atau bantuan jangka pendek.

 

"Kami sadar membantu Palestina bukan membantu sehari atau dua hari, tapi memberikan batuan selamanya, orang sakit bisa diobati tapi kalau orang tidak makan bisa mati, jadi bantuan pangan yang akan terus diberikan ke Bangsa Palestina," ujarnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement