Rabu 08 May 2019 13:35 WIB

Saat Sepak Takraw Membuat Warga Australia Terkagum-kagum

Tim takraw wanita Indonesia merebut medali emas dalam Arafura Games 2019 di Darwi

Red:
abc news
abc news

Para penonton pertandingan Sepak Takraw di ajang Arafura Games yang digelar di Kota Darwin, Australia, dibuat terkagum-kagum oleh ketangkasan permainan atlet-atlet cabang olahraga yang popular di Asia Tenggara ini. Ada yang menyebutnya sebagai "tenis ala Jackie Chan".

Sepak Takraw di Australia:

  • Aturan nomor satu dalam Sepak Takraw yaitu tidak boleh menggunakan tangan
  • Bola takraw awalnya dibuat dari anyaman rotan atau bambu namun sekarang menggunakan plastik karet
  • Tim takraw wanita Indonesia merebut medali emas dalam Arafura Games 2019 di Darwin

 

Julukan ini tak berlebihan. Para pemain mempertontonkan tendangan terbang dan jungkir balik, dengan nuansa ketangkasan pencak silat atau Muay Thai.

Pertandingan yang diikuti sejumlah negara ini menempatkan tim putra Malaysia dan tim putri Indonesia masing-masing di urutan pertama dengan meraih mendali emas.

Bagi penonton Australia, mereka masih asing dengan aturan takraw yang tidak bisa menggunakan tangan.

 

Pemain sepak takraw Australia Veng Thou menjelaskan permainan ini juga membutuhkan banyak kesabaran.

"Suatu keuntungan besar jika memiliki fleksibilitas. Kita harus melakukan servis dengan kaki lebih tinggi dari kepala," katanya kepada ABC.

"Dengan gerakan-gerakan tajam yang lincah, kita seperti terbang di udara di sekitar net. Para penonton menyukai hal ini," ujarnya.

Terlepas dari manuver mengesankan di udara yang dilakukan para atlet, suara bola takraw yang sangat khas membedakannya dengan olahraga bola lainnya.

"Bola takraw awalnya terbuat anyaman bambu yang dibuat bundar dan berongga," kata Veng Tuan.

"Ketika olahraga ini kian populer, bolanya pun mengalam evolusi. Mungkin sebelumnya bola takraw menggunakan plastik, tapi sekarang sudah digunakan juga unsur karet sehingga cengkeramannya lebih kuat," jelasnya.

Sepak takraw sangat populer di negara-negara Asia Tenggara. Namun kini sudah mulai dikenal di negara lain, termasuk Australia.

Menurut Karen Cabarello dari Federasi Sepak Takraw Filipina, olahraga ini sangat spesial bagi rakyat Filipina.

"Baru tahun lalu sepak takraw menjadi olahraga nasional kami," ujarnya.

"Orang Filipina cocok dengan olahraga ini karena tidak memerlukan ukuran tinggi badan untuk bisa unggul. Hanya perlu atletis dan keteguhan hati," kata Cabarello.

 

Di Filipina selatan, katanya, sampai saat ini anak-anak setempat masih bermain sepak takraw hampir setiap harinya.

Menurut Caballero, sepak takraw di negaranya juga dijuluki "olahraganya orang miskin".

Namun dengan dipertandingan di ajang seperti Arafura Games di Australia, olahraga ini membuka peluang bagi anak-anak Filipina di bidang olahraga.

"Kami meluncurkan liga Sepak Takraw Filipina dan kaget dengan banyaknya klub yang bergabung," katanya.

 

Dalam ajang ini, tim Universitas Putra Malaysia merebut emas untuk putra dan tim dari Indonesia berhasil keluar sebagai juara untuk kategori putri.

Di saat pertandingan yang berkahir pekan lalu, banyak penggemar takraw yang membeli pernak-pernik olahraga ini.

Sedikitnya 500 bola takraw terjual tenunan di sekitar Darwin Convention Centre, tempat pertandingan digelar.

"Saya belum bertemu orang yang tidak terkesan dengan cara permainan olahraga ini. Cepat dan menyenangkan. Hanya menggunakan kaki dan kepala," ujar Caballero.

Simak beritanya dalam versi Bahasa Inggris di sini.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement