Rabu 08 May 2019 17:13 WIB

Mengintip Potensi Durian dan Manggis di Bumi Laskar Pelangi

Agrobisnis diharapkan mendukung pariwisata Belitung.

Red: EH Ismail
Kawasan agrobisnis durian di Belitung
Foto: Humas Kementan
Kawasan agrobisnis durian di Belitung

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pesona Kabupaten Belitung kini tidak diragukan lagi. Perkembangan pariwisata yang sangat pesat menjadikan kabupaten yang memiliki luas 2.294 km2 ini selalu menjadi tujuan wisata lokal dan mancanegara.

Sebut saja Pantai Tanjung Tinggi, lokasi syuting film Laskar Pelangi ini tidak pernah sepi dikunjungi wisatawan. Pertumbuhan pariwisata yang semakin pesat memberi peluang untuk memasarkan produk pertanian, tidak terkecuali durian dan manggis.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Belitung Destika Efenly menyebutkan, Kabupaten Belitung memiliki potensi pengembangan buah - buahan tropis seperti durian, manggis, mangga dan rambutan. Berdasarkan angka BPS, pada 2018 produksi buah - buahan di kabupaten ini tercatat sebesar 1.559 ton dengan luas pengembangan 1.533 hektare serta luas panen sekitar 420 hektare.

 

Provinsi Bangka Belitung telah memiliki durian unggulan terdaftar, yaitu Namlung Petaling. Durian ini sudah banyak berkembang terutama di pulau Bangka. “Keunggulannya adalah warna daging buah kuning muda, berserat halus dan toleran terhadap penyakit busuk batang," jelas Destika. 

Selain itu, kabupaten ini juga mengembangkan durian unggulan lokal yang disebut Durian Sedati. Keunggulannya daging buah beranak di dalam daging buah. Durian jenis ini banyak berkembang di Kecamatan Membalong.

Pada tahun ini akan dikembangkan durian Namlung sebanyak 200 pohon di lokasi Agro Wisata Terong, Kecamatan Sijuk. Potensi yang masih dapat dikembangkan di lokasi agrowisata ini berkisar 30 - 50 hektare.

Selain durian, Kabupaten Belitung juga berpotensi untuk pengembangan manggis.  Buah manggis asal Pulau Belitung telah merambah pasar Singapura, Malaysia dan Cina, karena kualitas manggis Belitung memenuhi persyaratan pasar Internasional. 

"Masyarakat Pulau Belitung terus mengembangkan perkebunan manggis karena potensi serapan pasar dalam negeri maupun luar negeri cukup menjanjikan," lanjut Destika. 

Agribisnis manggis di Belitung sangat menjanjikan karena memiliki nilai jual tinggi. Harga di tingkat petani mencapai 20 ribu per kg. Luas perkebunan manggis mencapai 448 hektare dengan setiap panen menghasilkan tiga ton per hektar. Sementara potensi pengembangan di Kecamatan Membalong mencapai 30 hektare.

Sri Wijayanti Yusuf, Pelaksana Tugas Direktur Buah dan Florikultura mengapresiasi potensi pengembangan durian dan manggis di Kabupaten Belitung. 

"Tahun 2020 kita akan alokasikan pengembangan kawasan durian dan manggis di Bumi Laskar Pelangi ini," ujar Yanti.

Yanti berharap agribisnis durian dan manggis semakin mengembangkan pariwisata Bangka Belitung. "Selain itu, kedua komoditas ini dapat dikembangkan di lokasi agrowisata atau di lahan hutan kemasyarakatan yang sudah mulai banyak dimanfaatkan oleh masyarakat," imbuh Yanti.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement