Rabu 08 May 2019 20:36 WIB

Garuda Antisipasi Penurunan Harga Tiket Pesawat

Tarif batas atas tiket pesawat akan diturunkan oleh pemerintah.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Nur Aini
Dua pesawat jenis boeing milik Garuda Indonesia melintas di landasan pacu Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Jumat (15/3/2019).
Foto: Antara/Muhammad Iqbal
Dua pesawat jenis boeing milik Garuda Indonesia melintas di landasan pacu Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Jumat (15/3/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Maskapai Garuda Indonesia menyiapkan beberapa antisipasi untuk menyikapi rencana pemerintah menurunkan tarif batas atas tiket pesawat. Salah satu upaya Garuda adalah menggenjot pendapatan di luar penjualan tiket. 

"Jadi kalau Garuda, pendapatan Garuda itu kalau dari tiket paling untung dua persen sehingga antisipasinya dari ancillary revenue, dari kargo misalnya," kata Direktur Niaga Garuda Indonesia Pikri Ilham Kurniansyah di Hanggar 4 GMF Aero Asia, Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Rabu (8/5).

Baca Juga

Selain itu, Pikri memastikan Garuda juga akan memaksimalkan pendapatan dari iklan. Sebagai contoh, kata dia, satu stiker kecil di pesawat harganya sudah mencapai puluhan miliar sehingga menguntungkan bagi maskapai. 

Dia menegaskan, pendapatan dari iklan sudah cukup besar untuk maskapai. "Garuda akan mengubah konsep bisnisnya dari hanya jual tiket menjadi jualan brand. Garuda selama ini kalau kerja sama kan bayar, kalau sekarang Garuda dibayar," tutur Pikri. 

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan tarif batas atas tiket pesawat akan diturunkan. "Harga batas atas turun 15 persen. Kita akan lihat bagaimana nanti perkembangannya," kata Luhut kepada wartawan di Gedung Kemenko Kemaritiman, Jakarta, Rabu (8/5). 

Luhut mengatakan keputusan tersebut atas usulan dari Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. Luhut memastikan untuk menurunkan tarif batas atas pesawat juga telah disetujui oleh maskapai penerbangan dan Menteri BUMN Rini Soemarno. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement