Jumat 10 May 2019 03:13 WIB

Kemenangan Spektakuler Tottenham Hotspur

Dua sesama tim Inggris bakal berjumpa di final Liga Champions.

Rep: Eko Supriyadi, Frederikus Bata/ Red: Citra Listya Rini
Lucas Moura (bawah, berbaring) merayakan keberhasilan Tottenham Hotspur ke final Liga Champions.
Foto: EPA-EFE/OLAF KRAAK
Lucas Moura (bawah, berbaring) merayakan keberhasilan Tottenham Hotspur ke final Liga Champions.

REPUBLIKA.CO.ID, AMSTERDAM  —  Momen spektakuler dan tak terlupakan tercipta di Johan Cruyff Arena, Kamis (9/5) dini hari WIB buat Tottenham Hotspur. Klub Inggris tersebut melaju ke final Liga Champions seusai menyingkirkan Ajax Amsterdam dengan agregat gol 3-3 di semifinal.  

Spurs berhak lolos karena unggul agresivitas gol tandang. Kemenangan dramatis klub asal London Utara itu ditentukan oleh Lucas Moura. Tiga golnya ke gawang Ajax membawa Spurs ke final Liga Champions untuk kali pertama dalam sejarah klub. 

Kubu Spurs larut dalam euforia kemenangan di kandang Ajax. Harry Kane yang duduk manis menyaksikan rekan-rekannya bermain selama laga tak tahan kuasa membendung kegembiaraannya. Ia berlari ke tengah lapangan selepas the Lilywhites dipastikan melaju ke final.

Para pemain Spurs, pelatih, dan ofisial saling berpelukan di tengah lapangan. Bahkan, pelatih Spurs Maurico Pochettino terlihat lemas dan berurai air mata ketika menyaksikan tim besutannya mencetak sejarah di Amsterdam.

Juru taktik asal Argentina itu menyalami dan memeluk satu per satu skuat Spurs dan ofisial. Kurang lebih 20 menit kubu Spurs larut dalam euforia di tengah lapangan. Pemandangan penuh haru dan fenomenal bagi semua para pecinta si kulit bundar.

photo
Mauricio Pochettino

Sambil menangis, Pochettino memuji para pemainnya sebagai pahlawan kemenangan tim. Bagaimana tidak, dengan modal kekalahan 0-1 di kandang sendiri, Spurs sempat tertingal 0-2 pada leg kedua semifinal di babak pertama. Namun, Hugo Lloris cs mampu bangkit di babak kedua dengan mencetak tiga gol sehingga membuat agregat gol 3-3.

"Sangat sulit menggambarkan perasaan saya saat ini. Kemenangan ini boleh dibilang salah satu malam paling penting dalam hidup saya. Terima kasih atas semua yang telah mendukung Spurs," kata Pochettino sambil menangis dikutip Sky Sports.

Menurut Pochettino, lolosnya Spurs ke final Liga Champions adalah sebuah keajaiban dalam sepak bola. Terlepas dari itu, ia menyebut para pemainnya memang layak ke partai pamungkas. Ini mengingat semangat juang tim yang tinggi sejak awal musim 2018/2019. 

photo
Selebrasi gelandang Tottenham Hotspur Lucas Moura seusai menjebol gawang Ajax.

Sebagai pahlawan kemenangan Spurs, Moura tak mampu berkata-kata. Yang pasti, ia sangat senang dan bangga atas pencapaian timnya. ‘’Saya tidak bisa menggambarkan perasaan saya. Momen terbaik dalam hidup saya. Hadiah luar biasa dari Tuhan yang ingin saya bagikan dengan rekan setim, teman, dan keluarga,’’ kata Moura. 

Perjalanan Spurs di Liga Champions musim ini patut diacungi jempol. Mereka menaklukkan klub-klub papan atas Eropa hingga berujung tiket final. 

Kegembiraan kubu Spurs atas keberhasilan melaju ke final berbanding terbalik dengan skuat Ajax. Para pemain, pelatih dan ofisial terlihat lunglai dan sedih setelah dipastikan gagal ke final dengan cara menyakitkan.

Sebagai kapten tim, De Ligt mewakili teman-temannya seakan sulit menerima kekalahan. Impian Ajax kembali ke final Liga Champions untuk pertama kalinya sejak 1996 pupus. ''Itu seperti tanah yang amblas dari bawah kaki kami berpijak. Sangat dekat, ya kami sangat dekat (ke final),'' kata De Ligt dikutip dari BBC.

De Ligt mengatakan, ruang ganti Ajax sangat sunyi seusai pertandingan. Kapten berusia 19 tahun itu berharap timnya bangkit dan bisa mengobati luka dengan menjuarai Eredivisie Belanda. 

photo
Pelatih Ajax Amsterdam Erik ten Hag

Meski timnya tersingkir, Erik ten Hag tetap mengapresiasi penampilan Ajax di Liga Champions musim ini. Mereka tampil mengejutkan hingga melaju ke semifinal. 

"Kami sangat nyaris ke final, kami sempat sangat pantas mendapatkannya, tetapi detik-detik terakhir itu… Saya tidak bisa menyalahkan siapa pun. Kami memiliki musim Liga Champions yang luar biasa,” kata Ten Hag.

Dengan melajunya Spurs ke final, otomatis tercipta All English Finalist. Ya, dua klub Inggris bertemu di partai pamungkas Liga Champions musim ini. Spurs yang kali pertama ke final bakal berjumpa Liverpool yang sudah berpengalaman di final. Duel sengit ini bakal dihelat di Wanda Metropolitano, Ahad (2/6) dini hari WIB. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement