Sabtu 11 May 2019 14:13 WIB

MUI: Permukiman Ilegal Israel Ancam Perdamaian di Kawasan

MUI mendukung DK PBB hentikan pembangunan permukiman Israel tersebut.

Rep: Rizky Surya/ Kiki sakinah/ Red: Nashih Nashrullah
Sekretaris Jenderal MUI, Anwar Abbas
Foto: Republika TV/Havid Al Vizki
Sekretaris Jenderal MUI, Anwar Abbas

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Majelis Ulama Indonesia (MUI) mendukung Dewan Keamanan PBB yang berjuang menghentikan pembangunan ilegal oleh Israel di daerah pendudukannya di Palestina. 

MUI menilai tindakan Israel sangat menyakiti hati rakyat Palestina dan akan sangat menghambat terciptanya perdamaian di kawasan tersebut dan Timur Tengah secara umum. 

Baca Juga

Sekjen MUI, Anwar Abbas, memandang Israel amat ngotot meneruskan pembangunan ilegal tersebut. Menurutnya hal ini berkaitan dengan usaha Israel untuk memperkuat cengkramannya terhadap daerah Palestina yang dijajahnya tersebut.

Anwar mengatakan, karena dengan semakin bertambahnya jumlah pemukiman baru maka berarti jumlah orang Israel di daerah pendudukan akan semakin bertambah. Dan kalau pun dunia internasional mendesakkan penegakkan demokrasi di daerah tersebut sudah bisa dipastikan mereka akan tetap menang. 

“Jumlah warga Israel di daerah itu akan jauh lebih banyak dari warga Palestina yang masih tinggal di sana," katanya dalam keterangan resmi yang diterima Republika.co.id, Sabtu (11/5).

Dia menekankan pembangunan ilegal oleh Israel harus dihentikan. Dia meminta Dewan keamanan PBB berjuang agar yang tinggal di bangunan-bangunan yang sudah ada  itu hanya orang rakyat palestina.

"Tanpa itu semua maka yang namanya perdamaian dengan Israel tidak akan pernah ada karena yang dilakukan oleh Israel di Palestina tersebut adalah hal yang tidak sesuai dengan prikemanusiaan dan prikeadilan," kata dia menegaskan.

 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement