REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Pertandingan pamungkas Liga Primer Inggris pada Ahad (12/5), akan jadi laga penentu dua tim papan atas memperebutkan gelar juara. Bagaimana tidak, Manchester City hanya unggul selisih satu poin dengan Liverpool di puncak klasemen.
City saat ini mengoleksi 95 poin dan Liverpool 94 poin. Artinya, jika City kalah atau imbang, sementara Liverpool menang, maka pasukan Juergen Klopp tersebut dapat menjadi juara Liga Primer Inggris.
Namun, City bisa mengunci gelar juara jika meraih tiga poin di kandang Brighton, meskipun the Reds juga menang atas Wolves. Tapi ada skema lain, meski belum pernah terjadi di sepak bola Inggris, yaitu play-off. Sebab berdasarkan peraturan dari Liga Primer Inggris, penentuan juara atau Liga Champions atau kualifikasi kompetisi lainnya, tidak bisa diputuskan jika memiliki poin dan selisih gol serta jumlah gol yang dicetak.
Jalan terakhir ini bisa saja terjadi seandainya City kalah 0-4 di Falmer Stadium. Sementara Liverpool imbang 4-4 di Anfield. Walaupun terkesan hampir tidak mungkin, hanya saja dalam sepak bola segalanya masih dapat terjadi. Kalau saja sampai play-off, maka pertandingan akan digelar di lapangan yang netral, dengan waktu, format dan tempat yang ditentukan oleh penyelenggara liga.
Skema play-off tersebut hampir saja terjadi pada musim 2011/2012. Saat itu, dua klub asal Manchester memuncaki Liga Primer Inggris dengan poin yang sama sampai laga terakhir. Baik MU maupun City saat itu menang 28 kali, imbang lima kali, dan kalah lima. Namun City berhak juara kala itu meskipun sama-sama memiliki poin 89. Sebab City unggul selisih gol. Saat itu, City mengantongi selisih gol 64 sementara MU hanya 56.
Melihat lawan dari kedua tim, maka City lebih diuntungkan. Karena lawan Liverpool, Wolves, sedang dalam performa terbaik. Bahkan Wolves musim ini menjadi penjegal tim-tim papan atas. Sebut saja Arsenal, Manchester United, hingga Tottenham pernah dikalahkan. Bahkan Liverpool sendiri tersingkir dari Piala FA karena tumbang oleh Wolves Januari lalu.
Namun Liverpool masih berharap dapat mewujudkan mimpi memenangkan gelar Liga Primer Inggris. Virgil van Dijk menolak untuk menyerah dalam laga terakhirnya. Ia bertekad dapat mengangkat trofi liga dalam pertandingan terakhir di Anfield. Bek internasional Belanda itu menyebut langkah timnya di semifinal Liga Champions lawan Barcelona. Liverpool tertinggal 0-4 di Camp Nou dan mampu bangkit di Anfield dengan menang 4-0.
''Anda tidak pernah tahu dan satu-satunya yang bisa kami lakukan adalah fokus mengalahkan Wolves. Karena itu adalah tugas yang sangat berat,'' ujar Van Dijk dikutip dari Sky Sports, Sabtu (11/5).
Walaupun Van Dijk mengaku realistis, mengingat laju City yang impresif sepanjang musim. Tapi Wolves, yang merupakan pendatang baru di Liga Primer musim ini, juga tampil mengejutkan, dengan berada di peringkat tujuh klasemen, dan menyulitkan banyak tim.
Van Dijk menegaskan, akan memberikan segalanya dalam laga terakhir di Anfield tersebut. ''Jika kami menang, kami telah melakukan tugas dengan baik lalu kami akan lihat apa yang terjadi di Brighton,'' ujarnya.
Hal senada juga disampaikan juru taktik Liverpool Juergen Klopp. Ia menjelaskan timnya hanya bisa fokus mengalahkan Wolves. Karena hanya dengan kemenangan yang bisa membuat Liverpool melompati City, jika the Citizien kalah atau imbang. Namun, ia menyatakan, akan ada momen besar dalam sepak bola akhir pekan ini.
Menurut Klopp, City akan terus memenangkan pertandingan hingga benar-benar mendapatkan juara. ''Tapi satu-satunya yang bisa kami lakukan adalah memenangkan pertandingan. Pekan ini belum usai, jadi kami akan maju untuk itu (juara),'' jelas dia.