REPUBLIKA.CO.ID, CARACAS -- Pemimpin oposisi Venezuela, Juan Guaido mengatakan, dia telah menugaskan utusannya ke Amerika Serikat (AS) untuk bertemu dengan para pejabat Pentagon. Guaido meminta Pentagon dapat bekerja sama dalam penyelesaian krisis politik di negara Amerika Selatan itu.
Sebelumnya, Guaido mendengar kabar Cina akan bergabung dengan negara-ngeara Eropa dan Amerika Latin untuk melakukan upaya diplomatik atau yang dikenal sebagai International Contact Group on Venezuela. Kelompok ini bernegosiasi untuk mengakhiri krisis di Venezuela.
Upaya Guaido menggulingkan Presiden Venezuela Nicolas Maduro terhenti dalam beberapa pekan terakhir setelah upaya pemberontakan militer pada 30 April gagal. Guaido mengatakan kepada sebuah surat kabar Italia pekan ini dia kemungkinan akan menerima intervensi militer AS, jika Pemerintah AS mengusulkannya.
"Kami telah menginstruksikan duta besar kami Carlos Vecchio untuk segera bertemu dengan Southern Command untuk menjalin hubungan langsung. Kami telah mengatakan sejak awal akan menggunakan semua sumber daya yang kami miliki untuk membangun tekanan," kata Guaido pada rapat umum di Caracas.
Perwakilan Southern Command dan Vecchio tidak memberikan komentar terkait hal tersebut. Pada Kamis lalu, Southern Command menyatakan siap mendukung memulihkan ketertiban konstitusional di Venezuela.
Menteri Pertahanan Venezuela Vladimir Padrino secara terpisah mengatakan, kapal US Coast Guard telah memasuki perairan teritorial Venezuela. Menurutnya, Venezuela tidak menerima kehadiran kapal tersebut. Juru bicara Southern Command pada Jumat lalu mengatakan, US Coast Guard sedang melakukan misi pendeteksian dan pemantauan di perairan internasional di Laut Karibia pada 9 Mei.
Sebagian besar negara-negara Amerika Latin serta Uni Eropa telah menyatakan ada potensi intervensi militer di Venezuela. Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Federica Mogherini pada pekan lalu mengatakan, kelompok penghubung dipersiapkan untuk memulai misi di tingkat politik di Caracas.