Jumat 24 May 2019 06:40 WIB

AS Beri Bantuan untuk Petani Terdampak Perang Dagang

Para petani di AS menjadi pihak yang paling terpukul.

Rep: Adinda Pryanka/ Red: Muhammad Hafil
Perang dagang AS dengan Cina
Foto: republika
Perang dagang AS dengan Cina

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON – Pemerintah Amerika Serikat (AS) akan mengeluarkan tambahan 16 miliar dolar AS untuk membantu petani yang terdampak perang dagang AS dengan China. Sebanyak 14,5 miliar dolar AS dibayarkan langsung kepada produsen, sementara sisanya digunakan untuk membeli tambahan makanan untuk bank makanan, sekolah dan suku asli Amerika. Hal ini sudah dikonfirmasi oleh Sekretaris Pertanian Sonny Perdue pada Kamis (23/5).

Para petani AS merupakan pihak yang paling terpukul akibat eskalasi perang dagang AS dengan China. Kedua negara bahkan akan menyiapkan ‘rasa sakit’ tambahan bagi petani melalui penetapan tarif tambahan terhadap produk impor China yang diumumkan pada awal bulan ini.

Baca Juga

Perdue mengatakan, Presiden AS Donald Trump telah menyetujui anggaran bantuan untuk petani sebagai upaya melemahkan upaya China dalam membalas terhadap tarif AS. "Yah, Presiden Trump merasa, apa yang mereka (China) coba lakukan tidak akan berhasil. Ekonomi mereka jauh lebih buruk dibandingkan ekonomi pertanian kita dan itulah sebabnya Presiden Trump telah mengesahkan program bantuan 16 miliar dolar AS," ujarnya, dilansir di CNN, Jumat (24/5).

Perdue menjelaskan, bantuan untuk petani akan dibayar dalam nominal setara dengan tarif yang diharapkan China akan ditarik oleh AS.

Perdue juga mengklaim bahwa China yang akan membayar tarif tersebut. Klaim serupa selalu disampaikan Trump. Tapi, sebaliknya, tarif justru dibayar oleh perusahaan yang mengimpor barang ke AS dan akan berdampak ke konsumen AS dalam bentuk kenaikan harga. Kenyataan ini sudah diakui penasihat ekonomi utama White House, Larry Kudlow.

Pada tahun lalu, Trump sudah menjanjikan paket bantuan kepada petani senilai 12 miliar dolar AS. Bantuan diberikan untuk membantu mengurangi gelombang pertama tindakan pemabasan China setelah Trump mengenakan tarif impor.

Dilansir di Washington Post, bayaran kepada petani akan disalurkan dalam tiga kali angsuran. Pembayaran pertama dilakukan pada Juli atau Agustus, berikutnya pada November dan terakhir pada Januari 2020. Wakil menteri untuk produksi pertanian dan konservasi Bill Northey menjelaskan, skema ini berlaku dengan asumsi tarif masih berlaku hingga waktu tersebut.

Bantuan diutamakan untuk produsen kedelai dan jagung yang diketahui terdampak signifikan akibat perang dagang Tapi, pembayaran juga akan disisihkan untuk tanaman baris seperti alfalfa dan gandum yang akan dibayar dengan tarif tunggal sesuai dengan jumlah hektar yang ditanam di masing-masing daerah. Produsen susu dan babi juga akan menerima bantuan ini. 

Perdue mengakui, petani AS telah terpukul keras oleh memanasnya perang dagang. Tapi, ia memastikan, Trump sudah bekerja keras untuk melindungi mereka dari dampak terburuk. Ia juga optimistis, perjanjian perdagangan komprehensif dengan China akan segera tercapai.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement