REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI) menjalin kerjasama dengan China National Coal Association (CNCA) untuk bisa meningkatkan kordinasi dan kerja sama dalam investasi di sektor batu bara. Kesepakatan kerja sama tersebut ditandai dengan memorandum of understanding (MoU) untuk mendukung perdagangan dan investasi kedua negara Indonesia dan China.
Ketua Umum APBI, Pandu Sjahrir menjelaskan kerja sama kedua belah pihak ini terlaksana berkat fasilitasi dari Pemerintah RI dalam hal ini KBRI untuk RRT dan juga Kementerian Perdagangan yang diawali dengan kunjungan delegasi Rl di mana APBI ikut serta dalam pertemuan dengan pihak CNCA di Shanghai, Tiongkok 10-11 April 2019.
"Pemerintah RI mengapresiasi kerjasama ini yang diharapkan dapat memperkuat kerja sama kedua negara dalam hal perdagangan dan investasi di sektor pertambangan batu bara yang selama ini terjalin dengan baik," kata Pandu di Kantor APBI, Jumat (24/5).
Pandu juga menjelaskan kerangka kerja sama tersebut sejalan dengan upaya pemerintah dalam mengembangkan perdagangan ekspor impor kedua negara dan juga investasi pengembangan nilai tambah batu bara yang juga sedang didorong oleh Kementerian ESDM Rl.
"Kerja sama ini mempunyai arti penting karena melibatkan 2 negara penting di sektor industri batu bara dunia dimana Indonesia sebagai negara eksportir batu bara terbesar di dunia sedangkan China adalah negara importir terbesar dan juga produsen batubara terbesar dunia," ujarnya.
Dia mengungkapkan ekspor batu bara merupakan komoditas ekspor nonmigas terbesar kedua RI dan perannya sangat penting disaat perdagangan dunia sedang dalam kondisi pelemahan global yang dibayangi perang dagang antara AS dan China.
Berdasarkan data, ekspor batu bara Indonesia ke China di tahun 2018 mencapai sekitar 125 juta MT atau sekitar 25 persen pangsa ekspor batu bara Indonesia. Sedangkan dari sisi China , impor dari Indonesia mencakup sekitar 45 persen dari total impor batubara China negara yang memproduksi lebih dari 3 miliar MT batu bara di tahun 2018.
"China juga sangat maju dalam pengembangan pengolahan nilai tambah batubara," ujarnya.
Kerjasama APBI dan CNCA berlaku untuk jangka waktu 3 (tiga) tahun dengan tujuan membangun kerangka kerja sama dalam pertambangan dan pemanfaatan batubara, pengembangan teknologi lingkungan dan penukaran personil antara kedua belah pihak.
APBI dan CNCA juga akan memberikan dukungan bagi kedua pemerintah dalam kerja sama internasional dalam hal aspek keselamatan dan kesehatan kerja pertambangan. Para pihak juga sepakat untuk tepat mempertahankan perdagangan yang baik serta juga saling menghormati kebijakan dan regulasi dari masing-masing negara.
Dalam pelaksanaan Mou, APBI dan CNCA sepakat untuk menjajaki kerja sama pengembangan clean coal technology serta nilai tambah batubara dalam skala komersial.