REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menjelang kepadatan mudik Lebaran Idul Fitri 1440 H, maskapai Garuda Indonesia belum melihat adanya penurunan penjualan tiket. Meskipun beberapa waktu lalu harga tiket masih tinggi, Vice President Corporate Secretary Garuda Indonesia M Ikhsan Rosan mengatakan harga tiket yang saat ini dipatok sesuai aturan pemerintah belum berdampak kepada mudik.
"Secara umum masih sama (tidak ada penurunan jumlah penumpang dibandingkan musim mudik tahun lalu)," kata Ikhsan kepada Republika.co.id, Selasa (28/5).
Sebelumnya, Ikhsan menjelaskan pada dasarnya penjualan tiket saat musim mudik sangat tergantung dengan demand yang ada. Dia menilai pada musim mudik, demand yang terjadi saat Lebaran tidak selalu meningkat tajam.
Bagi Garuda, lanjut Ikhsan, sebenarnya peningkatan penumpang saat musim mudik tidak membuat maskapai mendapatkan margin atau keuntungan yang besar. "Karena apa? Karena rute-rute ke luar Jakarta itu akan penuh. Tapi rute-rute yang kembali ke Jakarta pada hari yg sama tidak," jelas Ikhsan.
Dia menjelaskan, dalam operasional pesawat harus melihat dua keterisian penumpang saat pesawat lepas landas dari bandara dan juga saat kembali. Jika salah satu penerbangannya keterisian pesawat bagus namun ketika pesawat kembali kosong penumpang maka hal tersebut tidak baik.
Saat ini Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengeluarkan kebijakan penurunan Tarif Batas Atas (TBA) oleh Kementerian Perhubungan. Penurunan tarif tersebut mencapai 12-16 persen dan berlaku untuk semua rute domestik kelas ekonomi yang menggunakan pesawat jet.