REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL – Sekitar 11 ribu warga Suriah yang mengungsi di Turki kembali ke negara mereka untuk menyambut Ramadhan dan Idul Fitri 1440 Hijriyah. Pada Ramadhan, mereka menyeberangi perbatasan untuk kembali berkumpul dengan keluarga di tanah air mereka.
Para pengungsi Suriah melewati gerbang perbatasan Oncupinar yang menjadi pintu penghubung antara wilayah Turki dan Suriah. Oncupinar adalah sebuah desa di sebelah selatan Provinsi Kili (Turki) yang berbatasan langsung dengan Kota Azez di sebelah utara Suriah.
Sebagian besar pengungsi dari Turki menuju ke kota-kota di Suriah yang telah dibebaskan Free Syrian Army (FSA) dengan dukungan Turkish Armed Forces (TSK). Mereka menuju ke Kota Azez, Mare, Soran, Aktarin, Afrin, Jarablus dan al-Bab. Dilansir dari Daily Sabah, Selasa (28/5).
Penyeberangan para pengungsi di Oncupinar dipantau dengan ketat. Klinik keliling juga telah disiapkan di sana untuk memvaksinasi anak-anak antara usia 0-15 tahun yang menemani orang tuanya kembali ke Suriah. Dilaporkan bahwa penyeberangan akan terus berlangsung sampai 31 Mei 2019.
Pada tahun lalu, sekitar 39 ribu pengungsi kembali ke Suriah untuk menyambut Ramadhan. Sementara 76 ribu pengungsi lainnya mendaftar secara online ke Pemerintah Turki untuk merayakan Idul Fitri di Suriah.
Sebelumnya, Turki membersihkan area seluas 4 ribu kilometer persegi dari dua kelompok teroris yang beroperasi pada 2016 di Suriah.
Kemudian pada tahun-tahun berikutnya Turki membantu FSA menyingkirkan teroris dari wilayah al-Bab, Jarablus, Afrin dan kota-kota lain dalam Operation Euphrates Shield serta Operation Olive Branch.
Turki melanjutkan kegiatannya di sejumlah wilayah dengan melakukan rekonstruksi, pembangunan infrastruktur, dan pembentukan administrasi lokal. Hasilnya, warga Suriah yang mengungsi ke Turki bisa kembali ke tanah air mereka untuk kembali memulai kehidupan. Lebih dari 311 ribu pengungsi Suriah telah kembali ke kota asal mereka yang sebelumnya dikuasai teroris.