Ahad 02 Jun 2019 09:34 WIB

Sarri dan Buku Catatannya

Entah apa yang di tulisnya, tak seorang pun mengetahui isi buku catatan Sarri.

Pelatih tim Chelsea Maurizio Sarri mengangkat trofi usai  pertandingan final Liga Europa di Stadion Olympic, Baku, Azerbaijan, Kamis (30/5) dini hari.
Foto: Luca Bruno/AP
Pelatih tim Chelsea Maurizio Sarri mengangkat trofi usai pertandingan final Liga Europa di Stadion Olympic, Baku, Azerbaijan, Kamis (30/5) dini hari.

REPUBLIKA.CO.ID,

Oleh Anggoro Pramudya

Leonardo Da Vinci, Albert Einstein, dan mungkin segudang para ilmuwan serta orang-orang hebat lainnya memiliki satu rahasia penting yang bahkan tidak diketahui oleh keluarga terdekat. Buku catatan, ya, memiliki kesan spesial tersendiri bagi para pemiliknya, mengiringi perjalanan kariernya dari yang biasa saja menjadi luar biasa.

Bagi para ilmuwan dan juga pesohor lainnya, buka catatan berperan penting dalam capaian mereka. Mereka tentu senang melakukan observasi dan sering kali menemukan ide-ide baru, buku catatan membantunya untuk mendokumentasinya.

Charles Darwin merupakan sosok ilmuwan yang akrab dengan buku catatan, ke mana pun Darwin berada buku catatan itu selalu dibawanya. Tak tahu apa yang dilakukan pun dicatat Darwin di dalam kertas lipat itu, hingga akhirnya ketika ia wafat isi buku catatan tersebut tersiar. Bukunya dipenuhi diagram dan coretan tentang sekumpulan ide-ide takjub pria kelahiran Inggris tersebut.

Gambaran Darwin dan buku catatanya ini seketika terlintas ketika menyaksikan laga final Liga Europa 2018/2019 antara Arsenal versus Chelsea tengah pekan kemarin. Meski bermain imbang di babak awal, hasil akhir dimenangkan oleh the Blues dengan skor 4-1.

Menarik melihat pelatih Chelsea Maurizio Sarri ketika 45 menit awal pertandingan final Liga Europa berakhir imbang. The Blues yang sedang kesulitan, justru tak banyak diubah oleh Sarri. Dia justru memilih untuk duduk di bangku pemain dengan menulis entah apa yang dilakukannya.

Pemandangan itu, tak berbeda ketika Chelsea digasak Manchester City dengan skor 0-6 pada lanjutan Liga Primer Inggris. Awalnya, ia memasang paras sangar di pinggir lapangan dan meneriakkan Pedro Rodriguez cs karena penampilan buruk mereka.

Namun, lama-lama juru taktik asal Italia itu cuma berdiri, lalu duduk di bench untuk kembali menulis catatannya sambil menyelipkan sebatang puntung rokok. Gol demi gol lahir, Sarri tak terlihat geram, justru semakin tekun ia mencatat. Entah apa yang di tulisnya, yang pasti tak seorang pun saat ini mengetahui isi dalam buku catatan Sarri.

Apa yang dilakukan Sarri dengan bukunya biar saja menjadi rahasia umum, yang terpenting allenatore berusia 60 tahun itu sukses membawa Chelsea menjuarai Liga Europa musim 2018/2019 sekaligus membuat mereka lolos ke Liga Champions musim depan.

Itu merupakan gelar pertama kali untuk Sarri selama ia menjalani kiprah profesionalnya sebagai juru taktik tim sepak bola. Wajahnya tak seperti ketika timnya digilas Manchester City, Sarri terlihat senyum dan memandang medali juara Liga Europa di belakang para pemainnya yang sedang melakukan selebrasi.

photo
Maurizio Sarri

Ya, Kota Baku di Azerbaijan tentu selalu akan dikenang oleh Sarri sepanjang hidupnya. Sebab, selama 29 tahun turun ke medan perang baru kali ini mantan bankir tersebut melepas senyum dan berjalan keluar lapangan tanpa beban dan raut wajah yang cemas. Satu catatan yang menarik, Sarri yang mengaku menggemari penulis Charles Bukowski itu, ia menyebut apabila idolanya itu merupakan sosok yang berambisi.

Hingga ketika Sarri yang memutuskan untuk meninggalkan pekerjaan mapan sebagai seorang bankir pada 2002 lalu agar dapat fokus menjadi pelatih sepak bola, dengan caranya sendiri. Ia seperti tengah mereka ulang kisah Bukowski yang memilih merelakan pekerjaan awalnya demi menjadi penulis.

Perjalanan karier Sarri diawali melatih tim Seri D di Negeri Piza. Kurang lebih tercatat sejak musim 1990 hingga 2005, Sarri mengarungi Seri D. 2005-2010 Seri B, 2010- 2012 Seri C, 2012-2015 Empoli Seri B-Seri A, Napoli 2015-2018 Seri A, dan Chelsea 2018/2019 Liga Primer Inggris. (ed:citra listya rini)

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement