REPUBLIKA.CO.ID, MONTREAL -- Tim Mercedes Formula Satu (F1) mengungkapkan kebocoran hidrolik pada mobil Lewis Hamilton di GP Kanada terkait gangguan actuator throttle. Kebocoran baru ditemukan setelah kualifikasi dan kru sudah meninggalkan sirkuit sehingga tidak mengetahui sumber kebocoran tersebut.
Direktur teknik trackball, Andrew Shovlin dalam sebuah video mengungkapkan tentang beberapa masalah yang dialami mobil Hamilton sebelum balapan. Menurutnya, masalah tersebut jelas ditemukan usai kualifikasi.
"Masalahnya adalah bahwa mobil-mobil itu kemudian dalam semalam, kami tidak diizinkan untuk menyentuh mereka atau untuk menyelidiki lebih lanjut,” ujarnya, dikutip dari motorsport, Rabu (12/6).
Akibatnya penyelidikan mengenai kebocoran tersebut dilakukan pada Ahad pagi jelang balapan ketika tim diizinkan mengakses mobil. Shovlin mengatakan para mekanik dapat mengerjakan dengan cukup baik.
Saat melakukan pengecekan tersebut, tim mengonfirmasi bahwa mobil Hamilton mengalami masalah serius. Namun cukup beruntung diagnosis dilakukan cukup awal sehingga tim bisa memperbaiki dengan tepat waktu.
"Kami harus mengeluarkan unit daya. Kami melacak kebocoran ke actuator throttle, dan kemudian kami meminta FIA untuk mengubah aktuator throttle dan beberapa hidrolik terkait,” ungkapnya.
Jadi, Shovlin menegaskan pekerjaan tersebut merupakan pekerjaan cukup besar karena banyak pekerjaan yang harus dilakukan. Diperlukan pekerjaan yang ketat supaya mobil Hamilton bisa menjalani balapan dengan baik.
Shovlin merasa senang atas pekerjaan yang dilakukan oleh tim. Mereka bekerja baik dengan tepat waktu. Sebab, masalah yang dihadapi baru diketahui jelang balapan resmi dimulai.
"Itu adalah pekerjaan yang hebat oleh semua mekanik yang terlibat dan cukup senang mobil itu kembali bersama tepat waktu dan menyelesaikan balapan dengan sukses," Shovlin menegaskan.