REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemain depan Arsenal Pierre-Emerick Aubameyang absen pada Piala Afrika 2019 di Mesir, setelah Gabon gagal memperoleh tiket untuk ke kompetisi itu. Dengan begitu, hanya Aubameyang, peraih sepatu emas Liga Primer Inggris musim lalu yang gagal tampil di Piala Afrika 2019.
Pemain kelahiran Prancis itu gagal membawa timnas Gabon meraih tiket ke Mesir. Dalam babak kualifikasi, Gabon hanya finis di urutan ketiga di bawah Mali dan Burundi. Gabon bisa saja menyalip dengan memenangi pertandingan putaran terakhir di Bujumbura, tetapi hanya bermain imbang 1-1 dengan pemain berusia 29 tahun itu dijaga ketat sepanjang pertandingan.
Di Liga Primer Inggris musim lalu, Aubameyang berhasil mencetak 22 gol, dan meraih sepatu emas bersama dengan duo Liverpool, Salah dan Mane. Namun, Aubameyang gagal mengikuti langkah dua peraih sepatu emas Liga Primer Inggris lainnya. Salah akan membela timnas Mesir yang menjadi tuan rumah, sementara Sadio Mane akan membela Senegal.
Berikut ini, AFP Sport menyoroti pemain bintang, tim, dan wasit papan atas yang tidak akan menjadi bagian dari laga sepak bola dua tahunan di Afrika:
Aubameyang
Dia sering tampak tidak tertarik pada nasib Gabon selama jadwal kualifikasi enam putaran dan menolak untuk mengunjungi Sudan Selatan, mengklaim pesawat yang disewa tidak layak terbang.
Baru-baru ini, Aubameyang mengecam pejabat pemerintah dan sepak bola Gabon karena menunjuk ayahnya yang sakit sebagai pelatih nasional tanpa memeriksa kesediaannya untuk jabatan yang ditolaknya.
Burkina Faso
Peraih medali perunggu di Gabon dua tahun lalu, tim Kuda Jantan itu hanya menempati urutan ketiga di belakang Angola dan Mauritania pada kualifikasi.
Penampilan tandang yang buruk membuat Burkinabe harus membayar mahal karena mereka hanya memperoleh satu poin dari sembilan kemungkinan dari laga tandang setelah kalah di Luanda dan Nouakchott dan imbang di Francistown di Botswana.
Grisha
Dianggap sebagai salah satu wasit Afrika terbaik, wasit asal Mesir Gehad Grisha dikeluarkan dari daftar sementara untuk turnamen 2019 setelah skorsing enam bulan.
Larangan tersebut bersumber dari apa yang dikatakan CAF sebagai "kinerja buruk" pada pertandingan pertama final Liga Champions CAF meskipun banyak yang percaya ia mengajukan dua keputusan VAR yang sulit dengan benar.
Pelatih Le Roy
pelaih berusia 70-an tahun asal Prancis Claude le Roy, yang dicintai media karena keterus-terangannya, mengalami pengalaman langka gagal lolos ketika Togo keluar di posisi terakhir dalam grup.
Ia membawa Kamerun meraih gelar Piala Afrika 1988 di Maroko setelah membawa mereka ke tempat kedua dua tahun sebelumnya, dan melatih tuan rumah 2008 Ghana meraih tempat ketiga.
Zambia
Tim Chipolopolo (Peluru Tembaga) gagal melanjutkan kemenangan dalam adu penalti yang menakjubkan atas Pantai Gading pada final Piala Afrika 2012.
Mereka tersingkir pada putaran pertama dalam dua turnamen berikut dan bahkan gagal lolos kualifikasi edisi 2017 dan 2019, finis terbawah tahun ini dari grup yang dimenangi Guinea-Bissau