REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Jakmania Ferri Indrasjarief berharap PSSI bisa mendukung tribun tanpa asap rokok yang digerakkan Jakmania. Dukungan tersebut agar menjadi sebuah aturan dalam pelaksanaan pertandingan sepakbola.
"Kesadaran Jakmania terhadap tribun yang bebas asap rokok sudah mulai terbentuk. Kalau tidak didukung, bisa terkikis," kata Ferry saat beraudiensi dengan PSSI bersama Koalisi Masyarakat untuk Pengendalian Tembakau di Jakarta, Rabu (26/6).
Ferry mengatakan sebelumnya dia pernah mengampanyekan antirasisme dalam pertandingan sepakbola yang kemudian juga didukung oleh PSSI. Karena itu, hal serupa dia harapkan bisa terjadi terhadap gerakan tribun tanpa asap rokok.
"Kalau didukung aturan-aturan dari federasi dan semua tribun dalam Liga1 bisa bebas asap rokok, pasti pertandingan sepakbola di Indonesia bisa lebih baik," tuturnya.
Penasihat Indonesia Institute for Social Development (IISD) Sudibyo Markus mengatakan kelompok-kelompok pendukung pengendalian tembakau tidak pernah berpikir melarang seseorang merokok. Sebab, rokok membuat kecanduan.
Menurut Sudibyo, dari 100 orang perokok yang ingin berhenti merokok, biasanya hanya lima persen yang berhasil. "Memang gerakan kami menentang arus sehingga tidak populer. Namun, saat ini gangguan dari kegiatan merokok semakin terasa. Belum lagi bukti-bukti ilmu pengetahuan yang menemukan bahaya dari rokok," katanya.
Koordinator Koalisi Masyarakat Sipil untuk Pengendalian Tembakau Ifdhal Kasim mengatakan klub-klub sepak bola di Eropa sudah melarang aktivitas merokok di dalam stadion milik mereka. Praktis, stadion menjadi tempat yang sehat dan bebas asap rokok.
"Di Indonesia, baru di Stadion Gelora Bung Karno yang berada di bawah pengelolaan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang sudah menerapkan larangan merokok," jelasnya.
Kepala Infrastruktur Keamanan dan Keselamatan Sepakbola PSSI Nugroho Setiawan yang menerima audiensi tersebut mengatakan stadion di luar negeri memang memberlakukan larangan merokok secara ketat. "Mereka melarang rokok, tetapi menyediakan tempat untuk merokok. Secara pribadi saya mendukung tribun tanpa asap rokok, tetapi secara organisasi akan kami laporkan. Hal ini akan menjadi perhatian kami," tuturnya.