REPUBLIKA.CO.ID, ASSEN -- Pembalap tim Yamaha Maverick Vinales kesal karena Jorge Lorenzo tak mendapat hukuman dari penyelenggara balapan MotoGP. Padahal menurutnya, Lorenzo menyebabkan jatuhnya Vinales dan beberapa pembalap lain di GP Katalunya, dua pekan lalu.
Vinales turut terjatuh dan harus keluar dari arena balap saat itu juga. Gagal memetik poin sempat membuatnya berharap Lorenzo diganjar hukuman start dari belakang di GP Belanda, Ahad (30/6) mendatang.
Ia beralasan, batalnya hukuman terhapad Lorenzo membuka kemungkinan hal serupa dapat kembali terjadi pada seri balap berikutnya.
"Akan ada 'jendela yang terbuka' jika tidak ada hukuman untuk itu. Menyalip di tempat sulit adalah sesuatu yang gila," kata Vinales seperti dilansir Motorsport, Kamis (27/6).
"Di (sirkuit) Montmelo (Katalunya) saya sangat marah karena saya berpikir dapat merebut kemenangan saat itu," ujarnya menambahkan.
Hingga saat ini, ia dan Lorenzo belum bertatap muka setelah kejadian tersebut. Meski demikian, Vinales menyatakan bahwa tidak ada dendam dalam dirinya untuk membalas kegagalannya di Katalunya.
Ia pun mendengar kabar dari mekaniknya bahwa Lorenzo sempat mendatangi garasi Yamaha untuk meminta maaf.
"Dia punya nomor (telepon) saya. Jika meminta maaf, saya akan menerimanya dan akan menghormatinya dan kami bisa berteman lagi," kata dia.
Menatap seri balap terdekat di Belanda, Vinales hanya ingin fokus untuk kembali merajut asa di lintasan balap. Ia memastikan bahwa kejadian di atas lintasan tidak akan dibawanya ke ranah pribadi.