Ahad 30 Jun 2019 17:05 WIB

41 Orang di Pacitan Masih Dirawat Akibat Hepatitis A

Hingga Ahad (30/6) sebanyak 41 orang di Pacitan masih dirawat karena hepatitis A

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Christiyaningsih
Pasien penderita Hepatitis A menjalani rawat inap di tempat-tempat tidur darurat (velt bed) di Puskesmas Ngadirojo, Pacitan, Jawa Timur, Kamis (27/6/2019).
Foto: Antara/Destyan Sujarwoko
Pasien penderita Hepatitis A menjalani rawat inap di tempat-tempat tidur darurat (velt bed) di Puskesmas Ngadirojo, Pacitan, Jawa Timur, Kamis (27/6/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Kesehatan (Kemenkes) merilis hingga Ahad (30/6) sebanyak 41 orang di Pacitan, Jawa Timur, yang menderita penyakit hepatitis A masih menjalani rawat inap di rumah sakit. Kendati demikian, jumlah kasus jauh menurun sejak penyakit ini muncul enam pekan lalu.

Direktur Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kemenkes Wiendra Waworuntu mengatakan data jumlah kasus hepatitis A per Ahad (30/6) pagi mengungkap sebanyak 41 orang masih menderita penyakit ini. "Mereka kini masih menjalani rawat inap di rumah sakit. Rinciannya di Sudimoro sembilan kasus, Ngadirojo 28 kasus, Bubakan tiga kasus, dan satu kasus di Ketrowonojoyo," ujarnya saat dihubungi Republika, Ahad (30/6).

Baca Juga

Kendati demikian, masyarakat Pacitan yang menderita hepatitis A berkurang dibandingkan saat penyakit itu muncul enam pekan lalu. Ia menyebut kasus hepatitis A di Pacitan secara kumulatif sebanyak 957 sejak kasus pertama muncul hingga hari ini.

"Tetapi mayoritas sudah pulang dan sembuh. Tinggal 41 orang itu yang masih dirawat," katanya. Untuk mencegah penderita bertambah, ia meminta masyarakat yang tinggal di daerah endemis menjaga perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).

 

"Masyarakat juga jangan mengonsumsi makanan bersama dengan orang yang menderita hepatitis A dalam satu wadah," katanya. Selain itu, masyarakat Pacitan harus memasak air hingga mendidih dan makanan hingga matang untuk mematikan virus hepatitis tipe A.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement