REPUBLIKA.CO.ID, MUMBAI -- Hujan lebat menyebabkan sebuah bendungan di India barat jebol dan menyapu belasan rumah. Insiden itu menewaskan enam orang dan 18 orang lainnya dinyatakan hilang.
Seorang pejabat pemerintah di negara bagian Maharashtra mengatakan, bendungan Tiware yang terletak di distrik pantai Ratnagiri telah jebol. Bendungan tersebut berada sekitar 275 kilometer di selatan Mumbai.
"Sekitar 18 orang hilang dan enam jenazah telah ditemukan," ujar pejabat yang berbicara denga syarat anonim tersebut, Rabu (3/7).
Para pejabat setempat telah meminta Pasukan Tanggap Bencana Nasional untuk menemukan warga yang hilang tersebut. Hujan deras telah melumpuhkan Mumbai yang merupakan pusat keuangan di India. Selain itu, hujan menganggu lalu lintas kereta api dan penerbangan.
Musim hujan di India biasanya terjadi pada Juni hingga September. Setiap musim hujan datang, India selalu mengalami insiden bangunan rubuh. Hal itu disebabkan pondasi bangunan yang tidak dibangun dengan baik, sehingga tidak kuat untuk menahan derasnya laju air hujan.
Tiga orang tewas akibat tembok sekolah rubuh di kota Kalyan, yang terletak 42 kilometer utara Mumbai. Sementara, di dekat kota Pune, India barat, enam orang tewas akibat tertimpa runtuhan bangunan.
Hujan deras turun selama 24 jam di beberapa daerah di Mumbai. Sejumlah jalan dan rel kereta api terendam banjir, sehingga layanan kereta api terpaksa dihentikan. Sekitar 1000 orang yang tinggal di daerah dataran rendah berhasil dievakuasi menyusul meluapnya sungai.
Sementara, bandara utama di Mumbai ditutup karena landasan pacu yang terendam air. Sebanyak 55 penerbangan telah dialihkan dan 52 penerbangan lainnya dibatalkan karena cuaca buruk.
Pihak berwenang mengumumkan seluruh kegiatan di Mumbai diliburkan untuk sementara waktu. Pemerintah mengimbau agar semua warga tidak melakukan aktivitas di luar rumah terlebih dahulu. Pada 2005, banjir menewaskan lebih dari 500 orang di Mumbai. Mayoritas terjadi di daerah kumuh yang dihuni lebih dari setengah populasi kota.