Senin 08 Jul 2019 19:26 WIB

Inggris Selidiki Kiprah Facebook dan Google di Pasar Iklan Digital

Pasar Facebook dan Google dalam bisnis periklanan digital sangat besar.

Rep: Warta Ekonomi/ Red: Taufan Sukma
Inggris Selidiki Kiprah Facebook dan Google di Pasar Iklan Digital. (FOTO: Akbar Nugroho Gumay)
Inggris Selidiki Kiprah Facebook dan Google di Pasar Iklan Digital. (FOTO: Akbar Nugroho Gumay)

Besarnya penguasaan pasar Facebook dan Google dalam bisnis periklanan digital membuat The Competition and Markets Authority (CMA), regulator pengawas persaingan usaha di Inggris, tergerak untuk melakukan investigasi.

Lembaga yang serupa dengan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) di Indonesia itu ingin meneliti seberapa jauh kekuatan sekaligus pengaruh kedua perusahaan raksasa tersebut di pasar dan cara-cara yang digunakan mereka dalam mengumpulkan sekaligus menggunakan data pribadi konsumennya.

Dalam hal ini, pihak CMA ingin memastikan bahwa pihak konsumen mendapatkan penawaran yang sepadan dari segenap keuntungan yang didapatkan Facebook dan Googel dari pemanfaatan data pribadi tersebut.

Baca Juga: Jelang Pemilu AS, Facebook Cekal Ajakan "Jangan Memilih"

Sebagaimana dilansir Reuters, Rabu (3/7/2019), Pemerintah Inggris sebelumnya telah merekrut Jason Furman yang selama ini dikenal sebagai mantan kepala ekonom pemerintahan Amerika Serikat (AS) di era kepemimpinan Barack Obama.

Oleh Inggris, Furman didapuk untuk memimpin tim khusus yang bertugas menganalisis pendekatan yang digunakan oleh pemerintah Negeri Ratu Elizabeth tersebut dalam memandang permasalahan teknologi digital. Salah satunya adalah tentang pelaku industrinya yang masih sangat sedikit, sehingga diperlukan kompetitor baru yang jauh lebih banyak.

"Banyak hal tentang pasar yang cepat berubah dan tak banyak diketahui masyarakat. Kami akan membuka (realitas) itu demi pengawasan yang lebih ketat. (Investigasi) ini harus bisa memberikan pandangan yang lebih baik tentang kiprah platform online di dunia secara keseluruhan," ujar Ketua CMA, Andrew Tyrie dalam tulisan Reuters tersebut.

Baca Juga: Google Luncurkan Fitur Deteksi Kepadatan Transportasi Umum

Tyrie juga memastikan bahwa pihaknya bakal segera membuka kerja sama dengan berbagai otoritas serupa di dunia untuk bersama-sama menyusun sebuah pendekatan baru tentang dampak yang ditimbulkan dari gelombang digitalisasi ini.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement