Prodia memperbarui sistem Total Lab Automation (TLA) di laboratorium diagnostik pusatnya guna menyederhanakan alur kerja di sana. Untuk itu, Prodia menjalin kemitraan strategis sengan Abbot, penyedia solusi teknologi di bidang kesehatan.
Saat ini, Prodia setidaknya sudah mengerjakan 15 juta tes di 148 laboratoriumnya secara nasional. Dengan angka itu, laboratorium klinis itu memerlukan 3.600 karyawan. Melalui penggunaan teknologi automasi, Prodia ingin mengefisiensikan biaya dan waktu di laboratoriumnya.
"Sebelumnya kami gunakan alat automasi, tapi tidak keseluruhan, hanya di laboratorium kota-kota besar. Sekarang karena volume (tes) di pusat rujukan nasional ini sangat besar, Abbot kami pilih agar lebih efisien baik dari segi cost dan waktu," jelas Presiden Direktur Laboratorium Klinim Prodia, Dewi Muliaty, beberapa waktu lalu.
Lebih lanjut, menurut Operation & IT Director PT Prodia Widyahusada Tbk, Andri Hidayat, Prodia menangani 500 ribu sampel dalam setahun. Angka itu pun diproyeksi masih akan meningkat dua kali lipat dalam lima tahun berikutnya.