REPUBLIKA.CO.ID, MEXICO CITY -- Menteri Keuangan Meksiko Carloz Urzua mengundurkan diri. Dalam surat pengunduran dirinya, Urzua mengatakan, pemerintah membentuk kebijakan ekonomi tanpa dasar yang cukup.
“Saya yakin kebijakan ekonomi harus selalu berbasis bukti, berhati-hati terhadap dampak potensial dan bebas dari ekstremisme, baik dari kanan atau kiri. Keyakinan-keyakinan ini tidak beresonansi selama masa jabatan saya dalam pemerintahan ini," ujar Urzua, Rabu (10/7).
Urzua mengatakan, ada konflik kepentingan dalam penunjukan beberapa pejabat kementerian dan anggota pemerintah yang berpengaruh. Mundurnya Urzua ini menyebabkan nilai mata uang Peso Meksiko jatuh lebih dari dua persen dan indeks saham acuan turun hampir 1,5 persen.
Namun, indeks saham dan mata uang Meksiko kembali pulih setelah Presiden Meksiko, Andres Manuel Lopez Obrador menunjuk Wakil Menteri Keuangan Arturo Herrera untuk menggantikan Urzua. Herrera dipandang sebagai manajer ekonomi yang kompeten.
Dengan jabatannya yang baru, Herrera memiliki tugas untuk menghidupkan kembali pertumbuhan ekonomi dan memenuhi surplus anggaran primer sebesar 1 persen. Selain itu, Herrera juga memiliki tugas untuk menggeliatkan investasi yang lesu dan menangkis penurunan peringkat dari lembaga-lembaga pemeringkat yang khawatir mengenai perusahaan minyak negara yang dililit utang.
"(Herrera) adalah tokoh terkenal dengan dialog yang baik dengan peserta pasar dan tidak dianggap sebagai individu dogmatis. Tetapi mengingat isi surat pengunduran diri Urzua yang tidak biasa, ada banyak pertanyaan tentang siapa yang akhirnya bertanggung jawab menjalankan kebijakan ekonomi," ujar Kepala Penelitian Amerika Latin di Goldman Sachs, Alberto Ramos.
Urzua dilihat oleh pasar sebagai menteri keuangan yang moderat dan komitmen terhadap disiplin fiskal. Dia kerap menggemparkan pasar dengan keputusan kebijakan yang mengejutkan.
Urzua telah mengurangi program pengeluaran dalam strategi yang bertujuan memberantas korupsi, dan memberi sumbangan dengan model bantuan baru yang lebih terpusat. Dia juga memulai program sentralisasi pengadaan, dalam upaya lain untuk efisiensi dan pemerintahan yang bersih.
Dalam pesan video, Presiden Lopez Obrador mengatakan, Urzua tidak nyaman dengan keputusan yang diambil untuk membalikkan era neoliberal di Meksiko yang dimulai pada 1980-an. Menurut presiden, pemerintahannya berkomitmen mengubah kebijakan ekonomi yang telah diberlakukan selama 36 tahun terakhir.
"Kami percaya akan ada pertumbuhan ekonomi, kami akan maju di negara ini dengan memerangi korupsi dan dengan kebijakan penghematan," kata Presiden Lopez Obrador.