REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejak terpilihnya Eddy Rahmayadi menjadi Gubernur Sumatra Utara dan Joko Driyono tersandung kasus hukum, PSSI belum memiliki ketua umum definitif. PSSI akan menggelar kongres untuk memilih ketua umum, dan sejumlah nama mulai menggelar road show ke beberapa daerah untuk memperkenalkan dirinya.
Mengomentari calon ketua organisasi cabang olahraga paling populer di Tanah Air ini, Ketua Save Our Soccer (SOS) Akmal Marhali punya pandangan tersendiri soal sosok calon ideal. "Ketua umum PSSI harus yang memahami secara utuh filosofi sepak bola. Bukan sekadar punya power, tapi harus memahami soal masalah bola indonesia secara utuh," kata dia saat dihubungi Republika.co.id, Kamis (11/7).
Akmal mengatakan, ketua umum PSSI harus memiliki kriteria profesional, sehat, sportif, dan memiliki integritas atau jika disingkat menjadi PSSI. Menurut dia, setiap orang punya hak untuk mencalonkan dan dicalonkan. Ia hanya meminta ketua umum PSSI bukan sebagai batu loncatan untuk target lain.
"Ketua umum PSSI harus siapkan pikiran 24 jam untuk sepak bola," kata dia menegaskan.
Saat ditanya tentang salah satu kandidat, Mochammad Irawan alias Iwan Bule, Akmal menilai ada dua kekurangan. Pertama soal syarat lima tahun aktif di sepak bola Indonesia. Kemudian, pemahamannya soal filosofi sepak bola Indonesia belum teruji. Ganjalan lainnya dari Iwan Bule adalah saa ini menjadi pembina Persib Bandung, sehingga dikhawatirkan terjadi konflik kepentingan.
Sedangkan kelebihannya, lanjut Akmal, Iwan Bule mempunya jaringan cukup bagus di pemerintahan dan kepolisian. Iwan Bule bisa menekan biaya pengamanan sepak bola sehingga bisa terukur. Juga soal izin keramaian.
"Ketua Umum PSSI harus bebas dari conflict of interest. Begitu juga Exco dan pengurus lainnya agar tak ada lagi dugaan pengaturan karena ada orang didalam. Dalam Statuta FIFA pasal 16 menegaskan soal conflict of interest," kata Akmal.