REPUBLIKA.CO.ID, Puisi Oleh: Israkhansa
Lihatlah sekelilingmu.
Adakah separuh hati yang bersembunyi di antara
bebatuan?
Bukannya ia tak mampu.
Namun ia malu,
Dirinya sudah tak bersinar lagi seperti masa itu.
Ia menangis sendu karena perasaannya yang
kini keliru.
Coba kau lihat langit di atas puncak helai rambutmu,
Adakah bintang sebersinar dulu?
Adakah bulan seutuh waktu itu?
Dan adakah matahari sebercahaya di masa
lalu?
Coba kau pikirkan hal itu.
Kini di mana ketiganya beradu?
Mereka memang tidak berlalu.
Mereka menanti saat yang tepat untuk sebahagia
dulu,
hanya karena mereka tak mau semuanya menjadi
semu.
dan kini, mereka terpaksa harus merindu.