Ahad 18 May 2025 07:55 WIB

Mata Rabi'ah

Puisi Armen Setiaji Untung

Rep: republika.id/ Red: republika.id
.

Mata Rabi'ah   Di bawah jubah bulan  yang mengantuk, seekor burung api  menuliskan lafaz cinta di udara  tanpa pena, tanpa suara, hanya guratan cahaya  yang tak bisa ditangkap waktu.   Rabi’ah duduk di atas gurun  yang melengkung, di tengah kepala seekor unta  yang sedang tidur dalam mimpi.   Tangannya bukan tangan melainkan dua ranting doa yang membakar jiwanya sendiri.   Ia menyiram neraka  dengan air mawar, dan menutup pintu...

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْ ۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ
Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal.

(QS. Ali 'Imran ayat 159)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement