Jumat 10 May 2019 06:07 WIB

Terhempas Bayang-bayangnya

Nalarku hampir saja kehilangan kendali melawan gurita sukmamu

Bayangan (ilustrasi)
Foto: Fazry Ismail/EPA
Bayangan (ilustrasi)

Aku terhampas dalam bayang-bayangnya

Terlena dan larut mengingat kisah yang rumit terlupa

Sekuat apa pun aku mengusirnya hingga ke ujung pikiran

Pada akhirnya tak berarti apa-apa

Sebuah geliat untuk ketenangan jiwa yang terdampar dalam kehampaan

Kita menyisir jalan yang menggerogoti kepercayaan

Sandaran hati pada mulanya masih tersisa kuat,

kini melemah hingga tak terasa.

Aku berusaha mendamaikan cakrawalaku dalam kesenyapan

Dengan kobaran bacaan buku yang tak henti

Sebuah langkah pemulih kekuatan hati yang perih

Yang menolak berkonsorsium untuk beralih kepangkuan hati lainya

Nalarku hampir saja kehilangan kendali melawan gurita sukmamu yang kau tanamkan

Aku seperti idiot yang melangkah tak tentu arah bersama angin kemarau putih yang datang melambai tak terduga

Kau yang kini berlalu pergi meninggalkan kasih

Bersama sihir asmara yang berselimut jejak harapan yang kau sisakan

Aku hanya akan menanti dengan keyakinan yang lantang

Walau semua titik pintu telah kau asingkan

Pengirim: Muhammad Akbar Ali

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement