Jumat 21 Feb 2020 19:34 WIB

Lupa Indonesia (Elang Perkasa)

Kini aku harus membawamu ke gubuk kecil.

Burung elang
Foto: VOA
Burung elang

Wahai Elang Pusaka

Tajam matamu lekat menyorot

Segala penjuru kota

Mencari jejak cengkeram cakarmu

Mencari anyir bekas tumpah darahmu

Di mana telah mereka sekap suara kebenaran?

Jalan-jalan menuju rumah masa kebangkitanmu

Di aspal habis, tak menyisakan sesidik pun bekas

kepalan pejuang-pejuangmu

Mereka tak henti-hentinya memerangi kita lewat

cerita

Mereka masih ada di dalam kelopak mata para

pemuda

Mereka bersembunyi di gendang telinga tunas

bangsa

Lalu air matamu, wahai Elang Perkasa

Kulihat menetes

Saat kau lihat kenyataan anak-anakmu yang

dibutakan

Mendengar kebodohan mereka yang ditulikan

dari sejarah

Menyaksikan pertumpahan darah antarsaudara

sendiri

Yang diprakarsai orang-orang tak bernama

Kini aku harus membawamu ke gubuk kecil

Dan meringkuk sambil menelusuri kebenaran

semua cerita

Untuk memperjuangkan jiwaku di bumi

-- Yogyakarta, 15 Agustus 2017

TENTANG PENULIS

ALIM AHADI lahir di Sumenep, 27 Oktober 1996. Mahasiswa SKI Fakultas Adab dan Ilmu Budaya UIN Sunan Kalijaga. Aktif menulis di Lesehan Sastra Kutub Yogyakarta (LSKY).

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement