REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Budaya Islam sangat mengakar di Maroko, negeri tempat pertemuan Barat, Islam, dan Afrika. Penduduk di sana yang mayoritas beragama Islam dapat dengan mudah menjalankan keyakinannya. Salah satu tempat kebanggaan mereka adalah Masjid Hassan II. Bangunan ini merupakan realisasi desain bangunan khas Maroko yang dulu pernah dikuasai Dinasti al-Muwahhidun.
Ciri utamanya adalah menara yang menjulang tinggi menantang langit. Datanglah ke sana, maka pasti mata akan menatap ke langit untuk mengetahui puncak menara yang begitu indah. Pucuk menara dikelilingi dinding berornamen khas Barat klasik.
Masjid Hassan II
Sedangkan puncaknya adalah kubar berbentuk setengah lingkaran yang di atasnya terdapat hiasan tiga bola kecil, khas Arab. Datanglah ke sana pada malam hari. Siapa pun akan takjub melihat bangunan Raja Hassan II ini tiba-tiba bermandikan cahaya terang di bawah langit-langit yang dibanjiri kelip bintang dan temaram cahaya dewi malam.
Desain interior masjid ini bermandikan nuansa seni Arab klasik dan Persia. Pilar penopang ornamen besar setengah lingkaran misalkan, merupakan gaya arab klasik yang juga ditemukan pada gaya bangunan Romawi kuno.
Hiasan berupa lekukan kecil mirip sarang lebah yang ada pada bagian tengah pilar merupakan gaya khas Islam yang juga ditemukan pada bangunan Persia. Memang masjid ini menjadi kebanggaan dunia karena keindahannya sangat mengagumkan.
Umat Muslim di Maroko (ilustrasi)
Muslim Maroko memiliki tradisi yang unik. Salah satunya adalah perayaan maulid Nabi Muhammad SAW. Negeri lain hanya merayakan hari lahir itu dalam waktu sehari. Ada pula yang tidak merayakan sama sekali. Tapi di Maroko, perayaan Maulid Nabi berlangsung hingga sepekan. Jalan-jalan di sana akan penuh dengan hiasan menarik.
Sebagian orang berpakaian seragam adat masyarakat sana. Mereka menari-nari mendra matisasi kebahagiaan masyarakat dahulu yang mengetahui kelahiran sang Nabi. Senyuman tertebar di mana-mana. Tanda orang-orang di sana penuh suka dan bahagia meramaikan perayaan tahunan.
Masjid Koutoubia di Marakesh, Maroko.
Kegiatan ini pun menjadi magnet pariwisata. Para penikmat keragaman buda ya pasti tak akan melewati momentum berharga ini. Jika ingin menyaksikan langsung, maka datanglah pada awal hingga pertengahan Rabiul Awal.
Maroko sudah menjadi destinasi wisata halal yang masyhur. Di sana terdapat banyak objek wisata untuk menelusuri peradaban Islam saat berjaya. Ada berbagai istana warisan dahulu. Juga situs arkeologis yang menjadi warisan dunia, seperti Ait ben Haddou. Semuanya sangat indah dan menarik untuk dinikmati.