REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Melaksanakan ibadah haji ke Baitullah merupakan impian setiap Muslim. Namun, salah satu dari rukun Islam itu hanya diwajibkan bagi hamba Allah yang memiliki kemampuan saja. Allah SWT berfirman dalam surah Ali Imran ayat 97, ‘’Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu bagi orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah’’
Tahun ini, jutaan umat Muslim dari seantero dunia kembali menunaikan haji ke Tanah Suci. Tak ketinggalan, lebih dari 200 ribu umat Muslim Indonesia juga akan melaksanakan kewajibannya. Kelompok terbang pertama telah diberangkatkan sejak 11 Oktober 2010. Semua jamaah haji pun pasti berharap dapat menjadi haji mabrur.
‘’Sedangkan haji mabrur tidaklah dibalas kecuali dengan surga,’’ sabda Rasulullah SAW. (HR Bukhari-Muslim). Agar predikat mabrur melekat pada setiap diri jamaah, maka setiap hamba Allah yang berhaji dan umrah perlu memperhatikan adab (tata cara) menunaikan salah satu rukun Islam itu. Sehingga, kesempurnaan ibadah haji bisa dicapai.
Lalu, apa saja adab-adab yang perlu diperhatikan setiap jamaah yang akan menunaikan ibadah haji? Syekh Abdul Aziz bin Fathi as-Sayyid Nada dalam kitab Mausuu’atul Aadaab Islamiyah menjelaskan sederet adab berhaji dan umrah yang sesuai dengan tuntunan Alquran dan hadis.