Senin 22 Jul 2019 20:09 WIB

Kementan Layak Jadi Teladan Reformasi Birokrasi

Kemampuan Kementan mereformasi birokrasi semakin baik.

Red: EH Ismail
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menunjukkan durian lokal
Foto: Humas Kementan
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menunjukkan durian lokal

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Penghargaan yang diperoleh Kementerian Pertanian (Kementan) dari OpenGov Asia membuktikan bahwa instansi pemerintah tersebut serius melakukan reformasi birokrasi. Hal itu disampaikan pengamat kebijakan publik Digipol Strategic Indonesia, Nur Fahmi BP, Senin (22/7).

Guna diketahui, OpenGov Asia mengganjar Kementan dengan penghargaan pada 18 Juli lalu sebab dinilai berinisiatif memanfaatkan teknologi mendukung optimalisasi kerja, meningkatkan pelayanan masyarakat serta mampu inovatif dengan terobosan baru.

photo
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman melepas ekspor komoditas pertanian beberapa waktu lalu

Pemberian penghargaan ke Kementan dilakukan saat pertemuan tahunan Indonesia OpenGov Leadership Forum ke-4. Penilaian dilakukan oleh tim teknis independen dan tanpa pemberitahuan. Tim teknis independen menganggap Kementan mampu mempercepat pembangunan pertanian.

Menurut Nur Fahmi, semua kesimpulan penilaian tersebut selayaknya patut ditiru oleh kelembagaan lain, khususnya pemerintah. "Ini yang dibutuhkan dalam perubahan birokrasi pemerintahan. Kementan cepat tanggap. Mengerti apa yang dibutuhkan publik sesuai zamannya untuk meningkatkan kualitas kerja," ujar Nur Fahmi.

Kemampuan Kementan mereformasi birokrasi semakin baik. Hal itu bakal mendongkrak citra pemerintah. Oleh sebab itu, Nur Fahmi berpendapat, Kementan punya andil utama terhadap mutu kerja pemerintah di mata publik. Selain itu, target peningkatan hasil pertanian juga dapat terwujud sebab lingkungan kelembagaan Kementan telah cukup bagus.

Nur Fahmi mengungkapkan, keberhasilan reformasi birokrasi Kementan juga akan menutup segala ruang kecurangan yang dapat menghambat kemajuan pertanian nasional.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement