Rabu 24 Jul 2019 06:47 WIB

Vettel: Tak Ada Masalah pada Sirkuit Silverstone

Inggris belum butuh sirkuit tengah kota karena penonton senang datang ke sirkuit.

Rep: Muhammad Ikhwanuddin/ Red: Endro Yuwanto
Sebastian Vettel
Foto: EPA-EFE/Valdrin Xhemaj
Sebastian Vettel

REPUBLIKA.CO.ID, SILVERSTONE -- Pembalap F1 tim Scuderia Ferrari, Sebastian Vettel menyatakan, tak ada masalah dengan Sirkuit Silverstone, Inggris meski dirinya gagal merebut podium pada GP Britania Raya, Ahad (14/7) lalu. Juara dunia F1 empat kali itu tak mendapat poin karena hanya finis di posisi ke-16 akibat menabrak Max Verstappen di lap ke-38.

Vettel pun harus mendapat hukuman penambahan catatan waktu 10 detik dan penalti dua poin. "Saya senang dengan Silverstone, menurut saya ini adalah tempat yang bagus. Tak ada masalah dalam menyajikan pertunjukkan yang bagus. Tak ada masalah dalam menarik banyak penonton," kata Vettel seperti dilansir Motorsport, Rabu (24/7).

Menurut Vettel, pihak pengelola sirkuit tak perlu mengganti konsep lintasan menyerupai Sirkuit Monako yang memodifikasi jalan raya sebagai arena balap. Ia berpendapat, Inggris belum membutuhkan sirkuit di tengah kota karena penonton akan lebih banyak datang ke sirkuit yang sudah ada. "Ini adalah salah satu balapan terbaik yang dimiliki F1. Penonton yang hadir di sini juga adil, meskipun saya orang Jerman!" ujarnya.

Pertama kali Silverstone menghelat kejuaraan dunia F1 adalah pada 1950. Sejak itu, Silverstone memegang peran kunci dalam mempertahankan GP Inggris Raya pada gelaran balap Formula dan MotoGP.

Penyelenggara F1 pun memperpanjang kontrak dengan Sirkuit Silverstone selama lima tahun setelah kontraknya habis tahun ini. Dipastikan, GP Inggris akan tetap digelar hingga 2024.

"Silverstone adalah rumah balap, jadi kami harus datang ke sini. Saya senang balapan di sini akan bertahan dan tidak mencoba hal yang terlalu mewah. Ini adalah trek yang bagus, semua pembalap menyukainya," jelas Vettel. "Fan datang ke sini dalam jumlah besar, jadi tidak ada masalah. Mudah-mudahan Silverstone mendapat keuntungan banyak dari negosiasi dengan Liberty (pemilik F1)."

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement