Pasca-pendanaan terbaru pada Juni lalu, Kopi Kenangan berencana menanamkan teknologi internet of things (IoT) di kedai luring sekaligus mengembangkan aplikasi mereka.
Pemanfaatan teknologi itu bertujuan untuk mengefisiensi operasional di masing-masing kedai dengan memprediksi jumlah pesanan harian.
"Jadi kami try to predict, sebetulnya jumlah order berapa sih? (Jadi) pas bikin produk, spare-nya tuh sesuai dengan berapa yang bakal dijual," kata COO Kopi Kenangan, James Prananto di kawasan Mega Kuningan, Jakarta (25/7/2019).
Baca Juga: Wajah Kopi Kenangan Sebelum dan Sesudah Pendanaan, Bisnis Tumbuh hingga 20 Kali Lipat?
Dengan begitu, jumlah pesanan yang disiapkan diusahakan sesuai dengan yang akan dipasarkan. Jadi, tak akan banyak bahan baku yang terbuang.
Ia menambahkan, "Itu kan salah sati problem dari restoran. Dengan teknologi, kami bisa minimize waste dish-nya."
Dari segi aplikasi, perusahaan akan mengembangkannya sehingga bisa semakin membantu pengguna dalam memesan kopi secara daring, lalu diambil di outlet Kopi Kenangan yang ia pilih. Sayangnya, tak disebutkan secara spesifik bagaimana bentuk pengembangan yang dimaksud.
"Lewat aplikasi itu, bisa pesan kopi, pilih lokasi pengambilan, jam berapa ambilnya, check out scan, langsung ambil," papar James lagi.
Aplikasi Kopi Kenangan meluncur pada April lalu dan memiliki pengguna aktif di kisaran 37%-39%. Menurut James, jumlah itu diraih tanpa strategi pemasaran.
Baca Juga: Tahu Kopi Kenangan? Startup Ini Dapat Modal Baru Ratusan Miliar!
Ke depannya, Kopi Kenangan akan menerapkan program khusus untuk menggaet pengguna baru di aplikasinya meski belum mau membicarakan lebih lanjut mengenai detailnya.
Saat ini, kedai kopi itu sudah tersedia di wilayah Jabodetabek, Surabaya, dan Makassar dan berjumlah 90 outlet. Hingga akhir tahun, perusahaan menargetkan untuk membangun 150 kedai.