Advertisement

In Picture: Tim DMC Dompet Dhuafa Salurkan Bantuan Lewat Jalur Laut

Sabtu 27 Jul 2019 07:07 WIB

Red: Mohamad Amin Madani

Gempa 7,2 SR dirasakan oleh masyarakat Halmahera Selatan pada Ahad, 14 Juli 2019

REPUBLIKA.CO.ID, HALMAHERA — Tim Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa mendistribusikan bantuan kepada korban gempa bumi di Gunung Lojong, Halmahera Selatan,  Maluku Utara.

Merespon dampak terjadinya bencana gempa yang terjadi pekan lalu, Tim Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa mendirikan pos hangat di pengungsian Gunung Lojong untuk 175 jiwa, tim juga mendistribusi bantuan logistik di posko Gunung Lojong  dengan jumlah penerima manfaat sebanyak 170 jiwa serta mendistribusi paket perlengkapan higienis di Posko Gane Dalam-Gane Luar dengan jumlah penerima manfaat sebanyak 260 jiwa.

Tim DMC Dompet Dhuafa rencana membangun musholla dan MCK darurat di lokasi pengungsian Gunung Lojong, serta koordinasi umum terkait pembangunan musholla darurat di pengungsian di wilayah Desa Gane Luar, Kecamatan Gane Timur Selatan. Tidak hanya musholla dan MCK, tim DMC pun mendistribusikan bantuan tangki air di titik pengungsian korban gempa Gunung Lojong, Halmahera Selatan,  Maluku Utara.

“Hujan di wilayah Gane mengakibatkan akses sulit dilewati, sarana transportasi distribusi bantuan melalui jalur laut namun terkendala dengan jumlah kapal, cuaca dan tinggi gelombang laut. Tim Disaster Management Centre (DMC) Dompet Dhuafa juga menemui hambatan di kota Ternate dengan terbatasnya jam buka toko dan logistik di kota tersebut membuat langkah pengadaan logistik memerlukan waktu lebih”, tutur Narwan Koordinator Lapangan tim DMC Dompet Dhuafa , (Jumat, 26/07).

Tim DMC Dompet Dhuafa saat ini tengah mempersiapkan pembangunan mushola dan MCK darurat untuk para pengungsi. Berdasarkan pantauan tim Dompet Dhuafa, sebanyak 80 persen rumah di Desa Gane Luar dan Gane Dalam telah hancur. Kondisinya cukup memprihatinkan mengingat kebanyakan rumah sudah rata dengan tanah.

Setelah gempa 7,2 SR yang dirasakan oleh masyarakat Halmahera Selatan pada Ahad, 14 Juli 2019 lalu membuat Pemerintah Kabupaten Halmahera Selatan memperpanjang SK Tanggap Darurat bencana dari 22 hingga 28 Juli 2019. Gempa tersebut mengakibatkan 11 jiwa korban meninggal dunia, 129 jiwa luka-luka, 49.057 jiwa mengungsi, 2.760 unit rumah rusak, 4 unit jembatan rusak serta 86 unit fasum rusak dengan rincian 42 rusak berat dan 44 rusak ringan. Sebanyak 77 desa yang tersebar di 11 kecamatan terkena dampak gempa di kawasan Kabupaten Halmahera Selatan.

 

  • Komentar 0

Dapatkan Update Berita Republika

BERITA LAINNYA

 

Ikuti Berita Republika Lainnya