REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Selama Juli 2019, PT Pertamina melakukan penambahan pasokan (fakultatif) elpiji subsidi (Public Service Obligation/PSO) tiga kilogram. Pascapenambahan itu, ketersediaan elpiji subsidi tiga kilogram di wilayah Ciayumajakuning (Cirebon, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan) berjalan normal.
Unit Manager Communication Relations & CSR Pertamina Marketing Operation Region (MOR) III, Dewi Sri Utami, menyebutkan pasokan fakultatif itu sebesar 100 persen dari alokasi harian normal, yakni lebih dari 187 ribu tabung. Pasokan tambahan itu disalurkan selama empat pekan melalui jalur distribusi resmi Pertamina, yakni agen dan pangkalan.
"Berdasarkan pantauan di agen serta pangkalan elpiji, saat ini pasokan elpiji baik PSO tiga kilogram (kg), Non PSO 5,5 kg, 12 kg dan 50 kg aman dan dapat mencukupi kebutuhan masyarakat. Tidak terlihat antrean pembelian di pangkalan-pangkalan,’’ kata Dewi, akhir pekan kemarin.
Dewi pun mengimbau masyarakat untuk membeli elpiji subsidi tiga kilogram di pangkalan resmi Pertamina. Dengan demikian, masyarakat bisa mendapatkan harga sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) berdasarkan SK Bupati, yakni Rp 16 ribu per tabung.
Sementara itu, bagi pangkalan yang menjual di atas HET, Pertamina tidak ragu untuk memberikan sanksi. Adapun sanksinya mulai dari sanksi administratif hingga PHU atau pemutusan hubungan usaha kepada agen dan pangkalan tersebut.
"Kami mendorong masyarakat mampu untuk membeli elpiji nonsubsidi yaitu Bright Gas 5,5 kg dan 12 kg,’’ tegas Dewi.
Dewi mengungkapkan, elpiji subsidi tiga kilogram sebenarnya diperuntukkan bagi masyarakat kategori prasejahtera atau usaha mikro. Hal itu sebagaimana tertuang dalam Peraturan Menteri ESDM No 26 Tahun 2009 Pasal 20 ayat (2) tentang Penyediaan dan Pendistribusian elpiji subsidi.
Sementara itu, pengguna elpiji Non Subsidi dapat memperolehnya di berbagai outlet dan minimarket, atau layanan pesan antar di Contact Center Pertamina 135. Lebih jauh, Dewi juga mengimbau masyarakat untuk senantiasa menjaga keamanan pemasangan dan penggunaan elpiji. Pemakaian elpiji yang aman di antaranya menggunakan perangkat pendukung seperti kompor, selang dan regulator SNI, serta memperhatikan tempat penyimpanan tabung elpiji.
"Faktor kelalaian maupun musim kemarau bisa menjadi penyebab elpiji tidak aman. Kami berharap masyarakat untuk saling mengingatkan dan menjaga,’’ tandas Dewi.