Selasa 30 Jul 2019 23:10 WIB

Andre Rosiade Siapkan Langkah Bantuan untuk drg Romi

Fraksi Gerindra DPRD Kabupaten Solsel diminta memanggil Bupati Muzni Zakaria.

Rep: Riza WahyuPratama/ Red: Andi Nur Aminah
Andre Rosiade.
Foto: Republika/Putra M Akbar
Andre Rosiade.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Sekjen DPP Partai Gerindra, Andre Rosiade mengatakan, ia telah menyiapkan langkah bantuan untuk drg Romi Syofpa Ismael. Sebelumnya, dokter gigi Romi dicoret dalam tahap pemberkasan CPNS 2018. Padahal, ia merupakan peserta seleksi dengan nilai tertinggi.

"Saya sudah menyiapkan dua llangkah, akan saya koordinasikan sama DPD Gerindra Sumatra Barat," kata Andre saat dihubungi Republika.co.id, Selasa (30/7).

Baca Juga

Kemudian ia menjelaskan, langkah pertama yang akan dilakukan adalah koordinasi dengan DPRD Kabupaten Solok Selatan. Ia akan meminta Fraksi Gerindra DPRD Kabupaten Solsel untuk memanggil Bupati Muzni Zakaria. Hal itu ditujukan untuk mempertanyakan alasan pencoretan drg Romi. "Kenapa drg. Romi dicoret, soalnya dia kan sudah bekerja dan mengabdi sejak 2015," ujar Andre.

Ia menyatakan, dengan adanya rekam jejak, drg Romi pernah mengabdi selama empat tahun. Maka hal itu menjelaskan bahwa yang bersangkutan mampu bekerja dengan baik.

Kemudian, langkah selanjutnya yang akan diambil Andre adalah koordinasi dengan wakil Gubernur Sumatra Barat, Nasrul Abit. Meskipun dikabarkan, Wagub Sumbar tersebut telah melayangkan surat kepada Pemkab Solsel. Andre akan memastikan kembali bahwa langkah tersebut telah dijalankan secara serius. "Saya akan minta Wakil Gubernur Sumbar yang juga Ketua DPD Gerindra untuk memediasi kasus ini,"ujar anggota DPR dari Dapil Sumatera Barat I tersebut.

Pada akhirnya, Andre berharap, Bupati Solok Selatan dapat mereview kembali keputusan pencoretan drg Romi. "Seharusnya Pak Muzni Zakaria dapat memberikan jejak yang baik (legacy) dalam masa jabatannya," ucapnya

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement