REPUBLIKA.CO.ID, TURIN -- Juventus dituduh melanggar kesepakatan awal saat bermain melawan K-League All Star pada pertandingan pramusim 2019 kemarin. Hal itu, lantaran absennya sang mega bintang Cristiano Ronaldo.
Banyak yang membeli tiket untuk bisa menyaksikan aksi Ronaldo di atas lapangan hijau. Nyatanya, pesepak bola asal Portugal itu hanya duduk tenang di bangku cadangan sepanjang laga. Padahal, terdapat kontrak yang mengharuskan eks penggawa Real Madrid mejeng di laga tersebut.
Alhasil, akibat insiden tersebut para penggemar sepak bola Korea Selatan (Korsel) geram dan merasa murka terhadap event organizer (EO) yang menyelenggarakan pertandingan. Lebih parah, dua anggota dari sebuah komunitas daring di Naver, portal web populer Korsel, mengajukan gugatan. Pun, melayangkan protes ke Serie A dan AFC terkait sikap kesebelasan elit Benua Biru.
Menanggapi hal tersebut, Presiden Juventus Andrea Agnelli langsung membantah apabila klubnya melanggar kontrak kesepakatan. Sebab, Ronaldo diharuskan tim medis untuk beristirahat karena kelalahan otot setelah perjalanan panjang dari Turin ke Nanjing China melawan Inter Milan.
"Oleh karena itu, saya menolak tuduhan Anda tentang perilaku yang tidak bertanggung jawab, kesombongan, pengabaian terhadap penggemar, yang selalu kami hormati. Tidak seorang pun di Juventus ingin membawa reputasi buruk ke Liga K, Asosiasi Sepak Bola Korea atau Konfederasi Sepak Bola Asia," demikian pernyataan resmi dari Juventus dikutip Sky Sport, Kamis (1/8).
Agnelli juga mengkritik pengaturan menjelang pertandingan persahabatan di Seoul yang mengakibatkan kick-off ditunda. "Juventus tiba di hotel pada pukul 4.30 sore (waktu setempat). Tidak ada waktu untuk beristirahat atau mengadakan kegiatan pra-pertandingan reguler. Tidak ada pengawalan polisi yang diberikan ke bus Juventus," katanya.