REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) mendukung rencana pembangunan Museum Nabi Muhammad SAW di Indonesia. Museum tersebut digadang-gadang akan menjadi yang pertama di luar jazirah Arab.
Sekjen PBNU Helmy Faishal, mengatakan, rencana pembangunan museum tersebut perlu diapresiasi secara nyata. Menurut dia, PBNU akan mendorong langkah tersebut untuk memperkaya khazanah perkembangan islam di Indonesia.
Dia menegaskan, sejauh ini memang belum ada permintaan terkait bantuan. Kendati demikian, ia akan membantu semaksimal mungkin.
“Mungkin kita akan menambahkan beberapa koleksi kitab klasik yang selama ini kami simpan untuk menyambung sejarah Islam dari Arab dengan sejarah Islam Nusantara,” ujar dia kepada Republika.co.id, Senin, (5/8).
Dia menambahkan, penyebaran islam Indonesia setidaknya juga harus ditampilkan di sana. Menurut dia, dalam prosesnya, artefak yang berkaitan dengan penyebaran Islam juga harus dipamerkan di museum tersebut.
“Di Indonesia relatif banyak makam wali songo dan ulama lainnya, dan bukti penyebaran Islam itu juga terus dijaga, tetapi memang sejarah penyebaran Islam di jazirah Arab ini memang perlu dihidupkan kembali di Indonesia,” papar dia.
Sebelumnya, Dewan Masjid Indonesia (DMI) telah mendapatkan kepercayaan langsung dari Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz al-Saud dan putra mahkotanya, Mohammed bin Salman untuk mendirikan museum Nabi Muhammad di Indonesia. Indonesia terpilih dari 25 negara lainnya untuk menjadi negara pertama di luar jazirah Arab yang memiliki museum Rasulullah sesuai dengan keputusan pengelola museum Rasulullah.