Jumat 09 Aug 2019 12:37 WIB

Ustaz Yusuf Mansur Khatib Shalat Idul Adha di Istiqlal

Jamaah shalat bisa memarkirkan kendaraannya di halaman Gereja Katedral.

Rep: Febryan A./ Red: Ani Nursalikah
Ustaz Yusuf Mansyur
Foto: Republika / Darmawan
Ustaz Yusuf Mansyur

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Bagian Humas dan Protokol Masjid Istiqlal Abu Hurairah Abdul Salam, mengatakan, shalat Idul Adha pada 11 Agustus akan dipimpin oleh Imam Rawatib Masjid Istiqlal Ahmad Husni Ismail. Shalat akan dimulai pukul 07.00 WIB.

"Sedangkan khutbah akan disampaikan oleh Ustaz Yusuf Mansur," kata Abu Hurairah kepada Republika.co.id, Jumat (9/8).

Baca Juga

Adapun tema khutbah tahun ini adalah 'Spirit Berkurban untuk Kesejahteraan Umat'. Abu menambahkan, meski ibadah shalat Idul Adha tahun ini bertepatan dengan ibadah di Gereja Katedral, tetapi dia memastikan tidak akan ada masalah. Ia telah membicarakannya dengan pengurus gereja sejak tiga pekan yang lalu.

"Karena kita kan harus pagi shalatnya, maka akhirnya mereka yang mengalah," ucap Abu.

Abu menuturkan, ibadah di Gereja Katedral nantinya akan dimulai sekitar pukul 14.00 WIB. "Jadi ketika Istiqlal sudah sepi, mereka melaksanakan ibadahnya," kata Abu.

Halaman Gereja Katedral akan tetap bisa dipakai untuk memarkirkan kendaraan jamaah yang mengikuti shalat Idul Adha. "Kita sudah biasa seperti ini, kadang kita yang mengalah, kadang mereka yang mengalah," ujar Abu.

Terkait presiden dan pejabat negara lainnya yang akan melaksanakan shalat Idul Adha di Masjid Istiqlal, Abu belum bisa memastikannya. "Besok (10/7) baru bisa dipastikan setelah kita laksanakan rapat dengan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres)," ujar Abu.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement