REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Zainut Tauhid Sa'adi menyampaikan seruan MUI untuk umat di hari raya Idul Adha 1440 Hijriyah. MUI mengimbau seluruh umat Islam dalam menyambut Idul Adha dengan mengumandangkan takbir, tahmid, tahlil dan melakukan amalan sunah lainnya yang dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT.
"MUI mengimbau umat Islam agar merayakan Idul Adha tetap menjunjung tinggi perilaku terpuji atau akhlak karimah, dan menjaga keamanan, kenyamanan dan kekhusyuan, serta menghindarkan diri dari perilaku yang berlebihan dan menyia-nyiakan harta," kata KH Zainut kepada Republika.co.id, Sabtu (10/8) malam.
Ia menyampaikan, MUI mengajak kepada seluruh umat Islam Indonesia untuk menjadikan hari raya Idul Adha sebagai momentum untuk membangun solidaritas sosial. Serta momen untuk memperkuat sekaligus mengokohkan kembali ikatan ukhuwah islamiyah, ukhuwah wathaniyah dan ukhuwah insaniyah.
MUI mengimbau kepada umat Islam yang memiliki kelapangan rejeki agar melaksanakan ibadah kurban untuk memberikan kegembiraan kepada saudara-saudara yang kekurangan. Semangat berkurban harus dilandasi dengan nilai-nilai keikhlasan, cinta kasih dan persaudaraan.
Dalam memilih hewan kurban, KH Zainut mengingatkan umat agar mengindahkan standarisasi hewan yang akan disembelih. "Antara lain kondisi kesehatan hewan, tidak cacat, bersih, cukup umur dan jauh dari penyakit, serta memperhatikan cara penyembelihan dengan tetap mengacu kepada ketentuan syariat Islam," ujarnya.
Selain itu, MUI juga menyeru kepada masyarakat utamanya panitia kurban agar memperhatikan kebersihan lingkungan. Harus memastikan bekas tempat pemotongan hewan kurban dan tempat pembagian daging kurban bersih serta tidak menimbulkan bau yang dapat mengganggu masyarakat sekitarnya. Sehingga lingkunannya tetap bersih, sehat dan bebas dari penyakit.
"MUI juga mengimbau kepada khatib shalat ldul Adha dalam menyampaikan pesan untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT dengan mengambil hikmah pengorbanan Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS, khatib hendaknya menyampaikan pesan kesejukan untuk perdamaian dan persaudaraan, menjauhkan diri dari fitnah, adu domba dan ujaran kebencian," kata KH Zainut.