REPUBLIKA.CO.ID, SRAGEN - Tim Global Qurban - Aksi Cepat Tanggal (ACT) Solo mendistribusikan hewan kurban di daerah rawan kekeringan di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah. Sebanyak 50 ekor hewan kurban berhasil didistribusikan ke pelosok desa di Kabupaten Sragen.
Daerah yang menjadi pilihan sasaran tim Global Qurban - ACT Solo yakni daerah yang minim hewan kurban dan rawan kekeringan. Salah satunya, Dusun Kedu, Kecamatan Jenar, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah.
Dusun Kedu merupakan daerah yang rawan terjadi kekeringan. Kondisi sosial ekonomi masyarakat tergolong rendah. Ketua RT setempat, Warso, menyatakan kondisi kekeringan dan ekonomi masyarakat menyebabkan beberapa tahun belakangan Dusun Kedu tidak ada hewan kurban yang di sembelih di Hari Raya Idhul Adha, termasuk tahun ini.
"Idhul Adha Tahun kemarin di dusun ini tidak ada hewan kurban sama sekali. Makanya kami sangat bersyukur dengan bantuan distribusi hewan kurban dari ACT Solo, warga di sini bisa menikmati sajian dari hewan kurban," ujarnya seperti tertulis dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Senin (12/8).
Desa Banyuurip, Kecamatan Jenar, mempunyai permasalahan ekonomi dan lingkungan yang hampir sama dengan Dusun Kedu. Setiap tahun, tidak semua warga mendapatkan daging kurban dikarenakan sedikitnya warga yang berkurban di desa tersebut.
Desa tersebut menjadi desa yang layak untuk menjadi salah satu wilayah distribusi hewan kurban. Distribusi daging kurban yang disalurkan mencakup sebanyak 49 KK atau 179 jiwa di Dusun Betek RT 12/RW 02 Desa Banyuurip. Selain itu, 53 KK atau sekitar 190 jiwa di Dusun Talun RT 9 di Desa Sidokerto.
Kepala Cabang ACT Solo, Septi Endrasmoro, mengatakan, dengan adanya Global Qurban - ACT di Solo semoga bisa memberikan dampak kemanfaatan bagi daerah pelosok dan terpencil khususnya di Eks Karesidenan Surakarta yang minim dengan hewan kurban.
"Global Qurban - ACT hadir berusaha untuk menjangkau sudut-sudut desa yang minim hewan kurban, ACT berusaha untuk menebar kebahagiaan sampai pelosok negeri," ujarnya.